MAKASSAR – Andi Amar Ma’ruf Sulaiman sosok generasi Gen Z yang nekat mengambil langkah politik dengan maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Sulsel II.
Meski usianya baru 25 tahun, langkah Andi Amar untuk maju ke senayan mewakili warga Dapil Sulsel II meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Parepare.
Namun banyak juga yang masih meragukan langkah politiknya yang dinilai terlalu cepat untuk melenggang ke senayan.
“Saya sadar betul generasi saya gen Z, banyak dipandang sebelah mata oleh generasi terdahulu. Namun padangan itu muncul karena ada gap generation, di mana ada perbedaan nilai, keyakinan, dan pendapat di antara anggota generasi yang berbeda, sehingga generasi terdahulu belum memahami apa kebutuhan dan problem yang dialami Gen Z,” kata Andi Amar.
Karena dianggap sebelah oleh generasi pendahulu, hal itu yang membuat kemudian putra sulung Mentan RI Andi Amran Sulaiman itu akan mematahkan anggapan itu.
“Jarak antargenerasi itu yang saya coba jembatani. Sebagai Gen Z, saya paham betul apa kebutuhan generasi saya. Insya Allah keberadaan saya di DPR RI akan membantu komunikasi antar generasi terhubung dengan lebih baik,” tegasnya.
Andi Amar kemudian mencoba menyatukan pemikiran generasi terdahulu dengan generasi Gen Z.
CEO AAS Community itu bertekad menggalakkan hilirasi pertanian. Caranya menggandeng petani generasi terdahulu dengan generasi gen Z.
“Produksi tahunan jagung di Sulsel mencapai Rp40 triliun. Kalau petani milenial bisa memanfaatkan potensi ini, kami yakin generasi ke depannya akan semakin sukses. Kenapa tidak?,” jelasnya.
Andi Amar berujar, mindaet petani milenial harus diubah. Jika pertanian selama ini dianggap sebagai hal yang tidak bisa menghasilkan uang itu salah besar.
“Kita harus mengubah mindset bahwa petani itu keren, petani itu kaya, dan menjadi petani itu menbanggakan,” tandasnya.
Untuk diketahui, dari DPT yang dikeluarkan KPU Sulsel, generasi muda terdiri dari generesi milenial dan Gen Z mendominasi jumlah pemilih.
Di mana, gabungan kedua generasi muda tersebut tercatat 2.433.072 pemilih atau 51,46%. (*)