Bursa Pariwisata Jatim 2023 diharapkan dapat menggaet wisatawan hingga 238 juta orang dengan transaksi business-to-business dan business-to-customer Rp5,7 miliar.
“Jawa Timur memiliki kekuatan berupa 1.516 titik destinasi, baik budaya, alam ataupun buatan. Serta 596 desa wisata ,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka Bursa Pariwisata Jatim 2023 di Grand Atrium Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (3/2/2023) malam.
Bursa wisata Jatim 2023 ini diikuti total ada 94 booth dari 89 industri pariwisata yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Antara lain desa wisata, sister province, Taman Nasional Ijen, hotel, resort, perbankan, media tourism, resto, dan transportasi.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono mengatakan, 2023 merupakan tahun di mana resesi global menghantui dunia.
Maka dari itu, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, Kemenparekraf RI menghimbau untuk tidak hanya mempromosikan tagline Bangga Buatan Indonesia, namun juga tagline Bangga Berwisata di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, Kemenparekraf RI menargetkan beberapa Indikator Kinerja Utama. Yakni mendatangkan 7,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar pergerakan wisata Nusantara.
“Pak Presiden mengharapkan dari 1,4 miliar itu, mengeluarkan spending rata-rata Rp 2 juta. Maka 1,4 miliar dikali Rp 2 juta, berarti ada Rp 2.800 triliun uang berputar di sektor wisata dan ekonomi kreatif. Kalau itu tercapai, bisa jadi obat kuat jami semangat menangkal resesi global,” ucapnya.
Pergerakan wisatawan Nusantara ke Jawa Timur sendiri tercatat sebanyak 70 juta pada 2022, naik sebesar 124% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar 31 juta.
Kunjungan wisatawan mancanegara bandara juga mengalami peningkatan. Di mana, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 68 ribu atau meningkat 98 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar 689 orang. (HAP)