Beberapa petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan masuk dalam jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka rela menanggalkan jabatannya demi berada dalam gerbong tim pemenangan di Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
Pada struktur TKN, tercatat ada beberapa orang yang selama ini menjadi bos perusahaan pelat merah. Bahkan, Rosan Roeslani yang ditunjuk menjadi ketua TKN adalah sosok sentral di Kementerian BUMN.
Rosan Roeslani adalah Wakil Menteri BUMN yang baru dilantik Presiden Joko Widodo pada 17 Juli 2023. Baru tiga bulan memegang jabatan tersebut, Rosan tak ragu untuk mundur sebagai Wamen BUMN.
“Presiden (Jokowi) telah mengabulkan permohonan pengunduran diri Wamen BUMN Rosan P. Roeslani. Wamen BUMN ini secara resmi diberhentikan dengan hormat melalui keppres tertanggal 25 Oktober 2023,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Selain Rosan, masih ada beberapa lagi pejabat BUMN yang ternyata masuk di TKN Prabowo-Gibran, berikut daftarnya:
- Rosan Roeslani
Rosan Roeslani menerima pinangan TKN Prabowo-Gibran sebagai ketua. Untuk itu, mantan Ketua KADIN itu mundur dari jabatan wamen BUMN. Selain itu, Rosan Roeslani juga mengundurkan diri dari kursi wakil komisaris utama PT Pertamina (Persero). Mundurnya Rosan dikonfirmasi pada hari yang sama setelah ia diberhentikan dengan hormat dari Kementerian BUMN.
- Muhammad Arief Rosyid Hasan
Komisaris PT Bank Syariah Indonesia (BSI) ini juga memutuskan bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran dan mengemban jabatan komandan pemilih muda dalam struktur timses tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 2013-2015 itu mengirimkan surat pengunduran dirinya dari BSI kepada komisaris perusahaan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad dan Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri. Ini sebagai komitmen saya untuk menjaga maruah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam,” ujarnya, dikutip dari Antara.
“Suara pemuda adalah suara mayoritas dalam Pilpres 2024 mendatang. Yang terpenting adalah bagaimana generasi muda, benar-benar hadir, bukan hanya menjadi objek apalagi komoditas. Sebaliknya, pemuda harus duduk bersama sebagai subjek dari kebijakan publik, untuk memperluas kebermanfaatan terhadap pemuda lain,” tandas Arief.
- Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko ikut dalam daftar pejabat BUMN yang tergabung dalam jajaran tim sukses Prabowo-Gibran. Eks politikus PDI Perjuangan itu tak lagi menjabat sebagai komisaris independen PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V.
Budiman memilih mundur setelah ditunjuk sebagai anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 pada Senin (6/11). Tak butuh waktu lama, dua hari kemudian ia langsung melapor ke Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Selain ketiga nama tersebut, ada beberapa nama dalam TKN yang tercatat sebagai komisaris BUMN. Mereka antara lain Wakil Ketua TKN Condro Kirono yang merupakan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Wakil Ketua TKN Ali Masykur Musa yang merupakan Komisaris Utama PT Pelni (Persero), Wakil Ketua TKN Gustaaf Patty yang merupakan Komisaris PT Pupuk Kaltim, serta Wakil Komandan Relawan Maret Sueken yang merupakan Komisaris PT Djakarta Llyod (Persero).
Nama-nama tersebut ada di situs perusahaan. Namun, belum diketahui apakah mereka telah mengajukan pengunduran diri atau belum.
Menteri BUMN Erick Thohir sendiri menegaskan bahwa keputusan para bos BUMN untuk mundur bukan karena dipaksa olehnya karena secara aturan komisaris yang terlibat dalam kampanye memang harus mundur.
“Loh kalau memang sudah terdaftar kan aturannya seperti itu, bukan saya memaksa, tapi aturannya ada,” kata Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (9/11).
Karena itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu akan segera mencari figure-figur baru untuk mengisi kursi komisaris yang kosong tersebut. Menurut dia, BUMN tak boleh tergantung pada satu sosok karena masih banyak SDM di Indonesia yang memiliki figure baik.
“Ya banyak figur bagus di Indonesia, kita enggak boleh terjebak 1-2 figur,” pungkasnya.