Ini Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Secara Ilmiah

JAKARTA – Puasa sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah dalam suatu agama atau sesuatu kewajiban yang harus di lakukan Manusia menurut kepercayaan Agamanya.

Berdasarkan beberapa sumber bacaan, ibadah puasa dijalankan oleh beberapa agama yang ada di dunia.

Walaupun cara yang dilakukan berbeda, inti dari maksud dan tujuan puasa itu adalah pengekangan diri dari sebuah keinginan untuk mencapai sebuah tujuan.

Dalam Islam, puasa disebut juga Shaum yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Idul Fitri.

Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa (menjaga hawa nafsu) mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat Islam Al Quran.

Puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya pada bulan puasa.

Menurut penelitian manfaat puasa telah terbukti secara ilmiah. Namun, manfaat puasa terhadap kesehatan bisa hilang, jika puasa dilakukan sembarangan.

Berpuasa memiliki banyak manfaat terhadap mental dan juga fisik. Hal tersebut tentu saja sudah dibuktikan oleh banyak studi dan riset. Lantas, apa saja sih manfaat berpuasa bagi kesehatan?

Memperbaiki Fungsi Otak

Sebuah studi telah membuktikan bahwa puasa dapat memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak. Itu sebabnya, puasa bisa membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Selain itu, puasa sebulan penuh juga bisa membentuk rute jaringan baru di otak, sehingga membantu terbentuknya pribadi manusia secara biologis, psikologis, dan fungsional.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Sebuah studi melaporkan bahwa berpuasa selama tiga hari atau lebih bisa memicu proses regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh pada orang di segala usia.

Studi lain dari Universitas South Carolina juga melaporkan bahwa berpuasa memicu sel-sel induk untuk memproduksi sel-sel darah putih baru, sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi penyakit.

Meningkatkan Rasa Bahagia

Secara psikis, puasa bisa menanggulangi stres dan depresi. Ini karena puasa merupakan ajang untuk mengendalikan diri, termasuk dari pikiran, perasaan, dan perilaku negatif.

Oleh karena itu, setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan memproduksi lebih banyak endorfin, yaitu hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, serta bahagia.

Berdasarkan studi yang dilakukan di Moskow, Rusia, melaporkan bahwa kondisi mental seseorang bisa membaik, termasuk pada pengidap skizofrenia dengan berpuasa.

Meningkatkan Hormon Pertumbuhan Manusia

Sementara, berdasarkan laporan dan studi dari American College of Cardiology di New Orleans, Amerika Serikat melaporkan bahwa puasa bisa merangsang peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH).

Mengapa ini penting? Ini karena HGH sangat efektif dalam mengatur metabolisme, membangun massa otot, membakar lemak, meningkatkan kekuatan otot, dan menurunkan berat badan tanpa kehilangan otot.

Mengatasi Resistensi Insulin

Terlalu banyak konsumsi karbohidrat dan gula bisa membuat tubuh resisten terhadap insulin. Akibatnya, kamu lebih berisiko terkena penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe-2.

Dengan berpuasa, kamu melakukan salah satu cara untuk mengatasi resistensi insulin tersebut. Hal tersebut tentu saja dibuktikan oleh studi yang dipublikasikan dalam World Journal of Diabetes. 

Studi tersebut melaporkan bahwa puasa efektif dalam menjaga kadar gula darah (glukosa) dan berat badan pada orang yang mengidap diabetes tipe-2.

Menyehatkan Jantung

Studi yang dilakukan di Utah, Amerika Serikat pada 2008, menunjukkan bahwa orang yang berpuasa secara teratur memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak menjalankan puasa.

Ini karena, ketika seseorang puasa secara teratur, maka tubuhnya akan beradaptasi sehingga lemak akan menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Dampaknya, kolesterol di dalam tubuh akan berkurang, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Ketika seseorang menjalankan ibadah puasa sesungguhnya tubuh kita melakukan proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat/racun yang tidak diperlukan tubuh) secara optimal.

Sel-sel dalam organ tubuh kita melakukan proses regenerasi (pembaharuan sel) dengan baik serta memperkuat sistem kekebalan tubuh dimana fungsi dari sel-sel getah bening akan membaik 10 kali lipat.