Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkit lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran Idulfitri 2020 lalu yang menembus kenaikan hingga 93 persen. Dia tak ingin hal serupa terjadi pada tahun ini.
Itu sebab Jokowi meminta kepala daerah untuk berhati-hati menghadapi masa mudik. Dia mengingatkan, laju kasus Covid-19 selalu naik tajam setelah libur panjang.
“Hati-hati dengan yang namanya libur panjang, kita ini mau libur panjang di Idulfitri. Ingat, tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idulfitri tahun lalu naik sampai 93 persen,” kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4).
Jokowi menyebut libur panjang pada Agustus tahun lalu juga menyumbang lonjakan kasus Covid-19 hingga 119 persen. Lalu, libur pada Oktober 2020 berimbas pada kenaikan jumlah kasus hingga 95 persen.
Selain itu, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi pada libur panjang akhir tahun. Akibat libur tersebut, jumlah kasus pada awal 2021 ini meningkat 75 persen.
“Oleh sebab itu hati-hati, hati-hati. Libur pasca-dua minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen, hati-hati,” tutur dia lagi.
Jokowi melihat sudah ada kecenderungan peningkatan jumlah kasus Covid-19 saat ini. Dia menyebut jumlah kasus mulai meninggi di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Riau, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.
Pada saat yang sama, hasil survei pemerintah mengungkap masih ada 18,9 juta orang yang berniat mudik pada Lebaran tahun ini. Jokowi pun memerintahkan kepala daerah untuk lebih gencar mengumumkan larangan mudik.
“Sekali lagi, hati-hati dengan mudik Lebaran. Hati-hati, cek, kendalikan yang mudik itu sangat penting sekali,” ujar Jokowi.
Pemerintah menerapkan larangan mudik pada masa libur Hari Raya Idulfitri kali ini. Larangan bakal diberlakukan sepanjang 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Bila dirinci, momen libur panjang seringkali menyisakan lonjakan kasus Covid-19. Berkaca pada tahun lalu, libur panjang rata-rata menyumbang kenaikan kasus nasional baik secara hitungan harian maupun kumulatif mingguan.
Lazimnya, lonjakan baru akan terlihat dalam rentang dua pekan atau 10-14 hari kemudian, setelah libur panjang. Adapun angka tertinggi lonjakan kasus Covid-19 sejauh ini terjadi pada 30 Januari lalu dengan 14.518 tambahan kasus dalam sehari.
Pada pengujung 2020 dan awal bulan 2021 itu rata-rata saban harinya kasus baru bertambah sekitar 10 ribu orang.