Pemuda Pangkep Tantang Andi Amar Majukan Pariwisata Hingga UMKM

PANGKEP – Andi Amar Ma’ruf Sulaiman kembali membakar semangat ratusan pemuda di Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Hal itu terungkap saat Caleg DPR RI Dapil Sulsel II itu menggelar diskusi ‘Saatnya Kita Didengar’ di Cafe Rever, Pangkep, Kamis (19/1/2024) malam.

Berbagai isu dipaparkan oleh Putra Sulung Mentan RI, Andi Amran Sulaiman itu. Di antaranya ekonomi kreatif, pariwisata, pertanian, kepemudaan, pertambangan, serta kelompok pengamen jalanan.

Isu ini pun terus berkembang dan akhirnya para pemuda antusias itu menguji sosok Andi Amar Ma’ruf Sulaiman itu.

Dura Wisata Pangkep, Nurul Syamsi misalnya. Ia menanyakan isu dan solusi dari pariwisata pangkep yang sedang redup.

Pertanyaan itu pun langsung dijawab Andi Amar. Menurutnya, pariwisata Kabupaten Pangkep dapat dieksiskan kembali apabila ada sinergi yang tepat sasaran untuk memperbaiki sarana dan prasarana.

“Yang terpenting menambah SDM untuk menjalankan industri ini. Perlu kerja sama antara berbagai pihak agar hasil yang diinginkan tercapai,” jelasnya.

Politisi Gerindra itu pun memberikan solusi dengan menginspirasi pemuda tentang pentingnya inovasi dan kreativitas yang diterapkan dalam UMKM.

Kemudian, Aktivis Pemuda Pangkep, Andi Fikran memberikan Andi Amar tantangan untuk menjawab berbagai isu kepemudaan seperti kurangnya lapangan kerja.

“Serta mendorong pemuda untuk menjadi petani milenial. Karena faktanya, petani milenial berpotensi untuk mendapatkan income besar,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komunitas Pemuda Jalanan (KPJ), Udin Syharudin mengungkapkan bahwa isu pemuda jalanan sebagai kelompok marjinal selalu terjadi. Ia ingin memiliki tempat di tengah masyarakat.

Saat itu, Andi Amar kemudian menceritakan kala dirinya kuliah di Australia dan melihat pengamen-pengamen jalan yang keren.

“Kita inhin belajar mengenai sistem yang diterapkan disana untuk KPJ. Dengan harapan dapat efektif diterapkan dikabupaten /kota di Sulsel,” bebernya.

Kata Andi Amar, pemuda sekarang adalah tombak masa depan Sulawesi Selatan dan bisa memajukan daerah.

“Karenanya mari kita bersinergi dan berkolaborasi untuk berkontribusi baik pada kampung kita, kenapa tidak?,” tandasnya. (*)