Sisi Buas Lips!! dalam Mini Album ‘Kuda Hitam’

Kuartet punk rock enerjik asal Jakarta, Lips!! Merilis EP tebarunya bertajuk ‘Kuda Hitam’ pada Selasa (8/8/2023) melalui Orange Cliff records.

Tahun 2023 bisa jadi tahun yang sibuk bagi band yang beranggotakan dari Dila (vokal), Isan (drum), Hary (gitar), dan Dafi (bass). Lips!! cukup sering wara-wiri di berbagai gigs hingga festival dan yang terbaru mereka menjadi salah satu pemenang di program Jameson Connects Indonesia Sesi 3.

‘Kuda Hitam’ sedikit berbeda dengan dengan album pertama mereka, ‘Thirsty’ (2019). Pada EP terbarunya ini, mereka lebih banyak bercerita tentang kecemasan dalam kehidupan sehari-hari.

‘Kuda Hitam’ sendiri mereka kerjakan sejak masa pandemi, dalam kurun waktu 2021 hingga 2022. Saat itu mereka harus tinggal berjauhan. Dila di Cianjur, Ihsan di Bekasi, sedangkan Hary dan Dafi di Cileungsi.

“Jadi Dila biasanya akan mengirim voice note yang isinya dia nyanyi-nyanyi. Lalu kami bikin musiknya,” kata Hary, dalam keterangan resminya.

Setelah pandemi mereda, mereka akhirnya bisa bertemu dan semakin mematangkan musiknya. Untuk rekaman, mereka memilih Studio Plug, Cibubur. Studio ini secara lokasi berada di tengah-tengah personel Lips!! yang memang tinggal berjauhan.

Sementara untuk mixing dan mastering, mereka percayakan kepada Pandora Labs, Bandung.

Dalam EP ‘Kuda Hitam’ ini berisikan enam buah lagu. Dimulai dari ‘Intro’ sebagai preambule, diikuti oleh ‘Hook’, ‘Sesak’, ‘Tenggelamkan Kota’, ‘Akhir Si Jahanam’, dan ‘Hikayat Para Kembara’.

Sebelumnya, ada dua lagu baru yang digarap Lips!!, yakni ‘Masygul’ dan “Odd Man Out” yang seharusnya masuk ke dalam album baru. Namun keputusan itu batal karena dua lagu itu dipilih dalam album kompilasi ‘Woman At The Front’ rilisan label rekaman independen Jepang, Bronze First Record, yang berisi 10 band punk dari negara-negara Asia.

Pandemi tampaknya memberikan jeda yang penting bagi Dila sebagai penulis lirik utama. Salah satunya untuk banyak mengembangkan kecakapan menulis.

Berada di Cianjur, di tengah kondisi yang membuatnya susah bergerak dan banyak menghasilkan kabar duka, Dila sering didera kecemasan. Tentang masa depan, hidup, juga kematian.

Kecemasan ini kemudian membuat Dila bertransformasi, dari seorang penulis lirik yang sebelumnya lebih banyak menulis bait-bait kenes, menjadi penulis dengan lirik lebih dalam, lugas, sekaligus tetap memakai metafora di sana-sini.

“Ibaratnya, kalau di Thirsty aku banyak menulis soal girl power, maka di Kuda Hitam ini aku pengen jadi binatang buas. Nyanyinya juga banyak teriak,” kata Dila.

Karena berangkat dari kecemasan personal, lirik yang ditulis Dila pun terasa lebih dekat sekaligus membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang mencoba menginterpretasi.

Coba simak ‘Sesak’, yang sekilas seperti lagu bagi mereka yang terhimpit keadaan sehingga jadi tersiksa. Padahal, lagu ini adalah pengalaman Dila ketika asmanya kambuh dan susah mencari inhaler.

“Jadi saat itu karena pandemi, susah ke mana-mana. Toko obat juga jadi jarang yang buka. Itu tersiksa banget. Nahan sakit, kayak mau mati,” kata Dila.

Sebagai seorang perantau, Dila juga menuliskan pengalamannya sebagai seorang yang lahir dan besar di Cianjur yang memilih mengadu dadu nasib ke ibu kota. Kalah menang perkara belakang.

Pengalamannya ini, termasuk ketika merasa putus asa karena banyaknya aral selama main band, dituangkan di lagu ‘Hikayat Para Kembara’. Lagu ini dengan lantang menyebut bahwa merantau adalah sebuah perjalanan menuju palagan perang.

Album ini juga menjadi penanda perubahan formasi Lips!!, dengan Hary yang sebelumnya jadi bassist kini menjadi gitaris. Kemudian posisi bass diisi oleh Dafi. Perubahan ini sedikit banyak membawa perbedaan arah musikal.

Kocokan gitar Lips!! kini terasa pukulan-pukulan old school rock n roll di sekujur lagu mereka. Sebuah penyegaran yang penting. Menurut Isan, sebagai pemain drum dirinya sama tak mengalami banyak kesulitan.

“Ini karena kami sebelumnya juga sudah jauh-jauh hari mengeksplorasi referensi musik untuk EP baru ini. Selain itu, musik Lips!! yang sekarang kan udah gak pure 70’s rock. Ada mix dari genre lain, seperti hc/punk, stoner, juga punk rock yang memang sudah jadi roots bermain drum gue,” kata Isan.

Secara produksi, Hary dan Dafi yang banyak berkutat di urusan sound, menyebut album ‘Kuda Hitam’ ini lebih matang secara produksi. Mereka sudah lebih paham harus apa, dan bagaimana kemauan Dila sebagai vokalis dan penulis lirik.

“‘Menurut gue sih, namanya orang bikin album memang harus ada perubahan. Progress,” kata Dafi.

“Di album ini, suara gitar jadi lebih tebal. Tapi karakter Lips!! yang berupa suara Dila, itu tetap jadi benang merah,” tambahnya

Saat ini ‘Kuda Hitam’ baru dirilis dalam format fisik berupa kaset yang dapat dipesan melalui Orange Cliff records. Usai perilisan ‘Kuda Hitam’, Lips!! akan melakukan kembara (tur) di sembilan kota yang akan mulai pada bulan September.