Tak Ingin Seperti Cerdas-Cermat, KPU Terima Masukan Masyarakat Perihal Materi Debat Pilpres 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pihaknya saat ini sedang menyusun materi debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan maju dalam kontestasi Pemilu 2024.

Adapun hal itu dilakukan untuk membentuk soal substansi yang diharapkan dapat menyelesaikan problematika masyarakat Indonesia.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatakan, pihaknya akan menyusun materi debat Capres dan Cawapres agar sesuai substansi masalah pokok di dalam kehidupan masyarakat dengan harapan tidak beradu gagasan selayaknya kuis cerdas cermat yang diikuti oleh para pelajar.

Hasyim mengungkapkan, hal itu dilakukan lantaran belajar dari materi debat pada pemilu sebelumnya yang acapkali mendapatkan kritik dari masyarakat karena dinilai tak berbeda dengan kursi cerdas cermat yang di ikuti para pelajar.

“Yang kemudian debatnya seringkali dikritik, (karena dianggap) debatnya kayak cerdas cermat, ya kira-kira begitu,” kata Hasyim dalam agenda FGD di kantor KPU RI, Rabu (29/11/2023).

Disisi lain, Anggota KPU selama dua periode itu juga meminta masukan masyarakat agar dapat memberikan ide dan gagasan perihal substansi materi debat yang bakal ditentukan.

Hasyim menilai, masukan dari masyarakat cukup penting untuk dihimpun untuk menyusun bahan materi debat, lantaran bisa menjadi manifestasi aspirasi yang disampaikan berdasarkan kondisi realitas kehidupan.

“Oleh karena itu mohon bantuan bapak/ibu untuk memberikan masukan kepada kami tentang metode yang pas, yang tepat,” ujar Hasyim.

Dirinya mengatakan, KPU RI juga telah resmi menetapkan agenda debat Capres dan juga Cawapres bakal dilakukan secara bertahap yaitu dengan jumlah jadwal sebanyak lima kali. Selain itu, Hasyim menyebut, bahwa jadwal debat 5 kali itu terbagi menjadi dua, yaitu debat Capres 3 kali dan dua kali debat Cawapres.

“Lima kali itu (meliputi) tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres,” ujar Hasyim.

Hasyim menuturkan, penyerapan aspirasi dari masyarakat terhadap materi tema debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 itu dilakukan KPU RI dalam rangka untuk membangun perspektif para kandidat agar dapat memecahkan problematika kehidupan masyarakat Indonesia.

“Supaya kemudian debatnya makin hidup baiknya bagaimana? Kami membayangkan selama 5 kali itu pasangan capres-cawapres hadir semua, hanya saja proporsi untuk bicaranya 3 kali untuk debat capres itu kesempatan capres untuk bicara mungkin proporsinya lebih banyak ketimbang cawapres,” terang Hasyim.

“Untuk debat yang cawapres mungkin proporsi cawapres bicara lebih banyak ketimbang capres, itu yang berkaitan dengan metodenya,” tandas Hasyim.