Kabarsiar Otomotif — Kebiasaan membiarkan tangki bahan bakar mobil dalam kondisi kosong atau hanya terisi setengah dapat menimbulkan kerusakan pada sejumlah komponen penting kendaraan. Hal ini diungkapkan oleh Kamal, pemilik Bengkel Kafka di Bogor, saat diwawancarai pada Minggu (6/7/2025).
Menurut Kamal, salah satu risiko utama dari tangki BBM yang jarang diisi penuh adalah kerusakan pada fuel pump atau pompa bahan bakar. Komponen ini bekerja ekstra keras saat bahan bakar dalam tangki terlalu sedikit, sehingga bisa lebih cepat panas dan mengalami penurunan performa.
“Kalau (tangki) sering kosong, fuel pump cepat rusak. Kedua, tangki bisa lebih cepat berkarat karena jarang terendam bensin. Ketiga, konsumsi BBM akan terasa lebih boros dari biasanya,” ujar Kamal.
Ia menjelaskan, saat ruang tangki terlalu kosong, terjadi proses kondensasi akibat penguapan bahan bakar yang menghasilkan air. Air ini bisa mengendap di dasar tangki dan berpotensi menyumbat fuel pump. Selain itu, jika tangki terbuat dari bahan logam seperti besi, air yang tertinggal dapat memicu karat dan merusak sistem bahan bakar secara keseluruhan.
Kondisi pompa bahan bakar yang dipaksa bekerja lebih keras juga berdampak pada tekanan bahan bakar yang tidak optimal. Hal ini menyebabkan proses pembakaran di ruang mesin menjadi tidak efisien, sehingga konsumsi bahan bakar terasa lebih boros dari biasanya.
“Kalau terasa lebih boros, biasanya karena pompa bensin bekerja ekstra (kurang BBM), jadi panas, lalu sedotnya kurang tekanannya. Saat tekanan kurang, konsumsi bahan bakar terasa lebih boros,” jelas Kamal.
Kamal menyarankan agar pengemudi membiasakan mengisi tangki bahan bakar secara penuh atau tidak membiarkannya berada di bawah seperempat kapasitas, guna menjaga kinerja sistem bahan bakar dan memperpanjang usia komponen kendaraan.