Proyek Jembatan Sungai Ulin Dikeluhkan Warga, DPRD Banjarbaru Siapkan RDP

Kabarsiar Banjarbaru – Proyek pembangunan Jembatan Sungai Ulin di Kota Banjarbaru memicu keluhan warga sekitar, terutama pelaku usaha yang merasa dirugikan dan masyarakat yang mengalami kesulitan akses ke permukiman.

Warga menyampaikan langsung keluhan tersebut kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru pada Jumat (1/8/2025), yang kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan oleh para legislator.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Muhammad Rizal Siregar, menyebut bahwa dampak sosial akibat proyek tersebut cukup signifikan.

“Banyak sekali keluhan warga, salah satunya terkait tempat-tempat usaha yang terganggu. Ada rumah makan, penjual karpet, penjual figura, warung sembako, hingga spa khusus perempuan yang penghasilannya bahkan dikabarkan menurun hingga 100 persen,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (2/8/2025).

Selain dampak ekonomi, warga juga mengeluhkan sulitnya akses keluar masuk permukiman karena jalan terputus akibat proyek yang masih berlangsung. Bahkan, drainase yang tertutup disebut menyebabkan banjir di sejumlah rumah warga.

“Dari pembangunan ini juga mengganggu bahkan menutup jalur akses masuk rumah warga. Ini harus menjadi perhatian,” ucap Rizal.

Menanggapi hal tersebut, Komisi III DPRD Kota Banjarbaru berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, dan warga terdampak.

“Mungkin bisa disikapi langsung oleh BPJN. Kami dari Komisi III akan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk warga, untuk membahas pengaturan lalu lintas dan solusi atas dampak sosial yang terjadi,” tegasnya.

Rizal menambahkan, pihaknya akan terus mengawal penyelesaian masalah ini agar proyek pembangunan tetap berjalan, namun tanpa mengabaikan kepentingan warga.

Berita Populer