Kabarsiar, Banjarbaru – Wali Kota Banjarbaru, Subhan Noor Yaumil, melakukan tinjauan langsung kesiapan petugas lapangan dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada awal Agustus 2025.
Meski tidak menyebut tanggal pasti, inspeksi dilakukan setelah status siaga karhutla dan apel gabungan yang dipimpin Pj Wali Kota pada akhir Mei 2025, menandai langkah nyata kolaborasi lintas sektor di Banjarbaru .
Dalam apel gabungan yang berlangsung di Lapangan Hijau Polres Banjarbaru tersebut, Wali Kota Subhan membacakan sambutan dari Kapolda Kalsel dan menekankan bahwa sinergi antarinstansi adalah kunci kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau yang diprediksi meningkat antara Juli hingga September 2025 .
Subhan Noor Yaumil juga mengingatkan bahwa karhutla bukan hanya ancaman lingkungan, melainkan juga isu kesehatan, pendidikan, dan transportasi publik. Meski insiden hingga Juli sudah mencapai 21 titik, ia memastikan Banjarbaru dalam kondisi terkendali dan siap merespons jika terjadi eskalasi kejadian .
Pemerintah Kota telah memperkuat koordinasi antara BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, dan relawan. Armada tangki air, unit rescue, serta posko induk telah disiagakan, terutama di lokasi rawan seperti sekitar Bandara Syamsudin Noor dan Kecamatan Landasan Ulin. Edukasi kepada masyarakat juga digencarkan melalui Bhabinkamtibmas dan kanal komunikasi publik .
Temuan satelit Lancang Kuning sejak awal tahun mencatat 558 hotspot di Kalimantan Selatan—28 dalam kategori rendah, 529 sedang, dan 1 kategori tinggi. Ini menjadi sinyal penting bahwa Banjarbaru harus tetap waspada dan menjaga kesiapsiagaan maksimal .
Dengan pemantauan langsung oleh Wali Kota dan kesiapan lapangan yang terus diperbarui, Pemkot Banjarbaru menegaskan komitmennya untuk mencegah meluasnya karhutla melalui respons cepat, pendidikan publik, dan keterlibatan aktif masyarakat.