Kabarsiar, Hulu Sungai Tengah — Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) memaparkan capaian dan rencana lanjutan Program Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) periode 2022–2026 dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang digelar Jumat, 12 September 2025. Acara berlangsung di SDN 1 Barabai Timur dan Pendopo Bupati HST, dihadiri 186 peserta dari berbagai instansi daerah maupun pusat.
Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar, menjelaskan bahwa Program SBI merupakan salah satu langkah strategis daerah untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul di tengah tantangan global. Menurutnya, penguasaan bahasa Inggris kini bukan lagi keahlian tambahan, melainkan kebutuhan fundamental bagi generasi muda.
“Anak-anak HST harus mampu bersaing, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Program ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan daerah,” ujar Anhar dalam sambutannya.
Pelaksanaan program ini mendapat landasan hukum yang kuat, salah satunya dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, yang mengatur alokasi minimal 72 jam pelajaran bahasa Inggris per tahun untuk siswa SD kelas 3 hingga 6. Regulasi ini akan berlaku penuh mulai tahun ajaran 2027/2028.
Selain mengukur capaian, kegiatan Monev ini juga menjadi forum evaluasi dan perumusan kebijakan strategis untuk menjaga keberlanjutan program. Hadirnya perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Sekretariat Negara disebut Anhar sebagai bukti bahwa program ini telah mendapat perhatian pemerintah pusat.
Sejak diluncurkan pada 2022, Program SBI telah melalui berbagai tahapan signifikan, mulai dari kerja sama dengan Briton English Education, pelatihan guru menggunakan modul Cambridge, hingga pengiriman 15 guru mengikuti pelatihan di Melbourne, Australia. Program ini juga menjangkau pengawas, kepala sekolah, hingga ASN Dinas Pendidikan melalui pelatihan singkat bahasa Inggris.
Pada 2025, Kabupaten HST bahkan dipercaya menjadi pembicara di forum Cambridge Leadership Summit Asia Pasifik yang digelar di Jakarta. Di tahun yang sama, sebanyak 75 guru mengikuti pelatihan pengimbasan oleh 15 pelatih lokal alumni Melbourne. Program ini juga telah masuk ke fase integrasi kurikulum bersama BSKAP Kemendikdasmen, BPMP Kalsel, dan mitra pendidikan.
“Ini bukan sekadar pelatihan. Kita sudah melahirkan pelatih lokal yang siap menyebarluaskan kompetensi ke sekolah-sekolah lain. Artinya, program ini tumbuh secara mandiri,” ungkap Anhar.
Memasuki tahun 2026, Dinas Pendidikan HST menargetkan pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa, pelaksanaan pengimbasan tahap kedua, serta penyelenggaraan ujian bahasa Inggris bertaraf internasional untuk siswa SD dan SMP.
Dalam kegiatan ini, Bupati HST Samsul Rizal turut hadir dan menyampaikan dukungan penuh terhadap kelanjutan program. Hadir pula Ketua DPRD dan Komisi I DPRD HST, jajaran Forkopimda, Wakil Bupati, serta mitra strategis seperti Direktur Briton English Education, Sirajudin Tenri.
Anhar menutup paparannya dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya Program SBI, seraya menegaskan komitmen Dinas Pendidikan untuk terus menjaga kualitas dan keberlanjutan program ini.
“Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin Program SBI akan terus memberi dampak positif dan menjadi kebanggaan Hulu Sungai Tengah,” pungkasnya.