Kabarsiar, Banjarbaru – Perkembangan Sekolah Rakyat (SR) di Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan kemajuan pesat, dengan tiga kabupaten utama — Barito Kuala, Tanah Bumbu, dan Banjarbaru— siap membangun fasilitas permanen tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kalsel, Farhanie, Selasa (23/9/2025), yang menyebut tahun 2025 sebagai momentum krusial bagi pengembangan SR di wilayah tersebut.
Farhanie memaparkan, jumlah rombongan belajar (rombel) di berbagai tingkatan menunjukkan tren yang menggembirakan. Di Balai Latihan Kerja (BLK) Kalsel, terdapat 5 rombel untuk jenjang SD dan SMP, dengan masing-masing rombel menampung 25 siswa. Namun, jumlah siswa SD masih berada di bawah target, dengan hanya 20 siswa yang terdaftar.
Di sisi lain, jenjang SMA mengalami lonjakan signifikan dengan 70 siswa, jauh melampaui target awal yang hanya 2 rombel. Sementara itu, di Sentra Budi Luhur, terdapat 4 rombel aktif dengan total 100 siswa, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS) Banjarmasin berperan sebagai pusat utama pembelajaran.
Meskipun demikian, ada tantangan yang dihadapi, terutama di jenjang SD. Farhanie menjelaskan bahwa kesulitan utama adalah faktor emosional anak-anak yang masih belum siap berpisah dengan orang tua mereka. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya terus bekerja sama dengan tim Program Keluarga Harapan (PKH) untuk meningkatkan partisipasi.
“Ini tantangan nasional, bukan hanya di Kalsel. Namun kami optimistis angka partisipasi akan meningkat,” ujar Farhanie. Ia menambahkan bahwa beberapa daerah lain seperti Kabupaten Tanjung, Hulu Sungai Utara (HSU), dan Tapin telah lolos verifikasi dan hanya tinggal menyiapkan lahan permanen sesuai arahan Menteri Sosial.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dijadwalkan akan dimulai pada 29 September 2025, dengan persiapan penuh dari para guru yang sudah siap mengajar. “Semoga SR bisa menjadi gerakan besar untuk melahirkan generasi kuat dan mandiri,” pungkasnya.


