Produksi Jagung Kalsel Lampaui 700 Ton, Kapolda Tekankan Potensi Lahan Basah

Kabarsiar, Banjarbaru – Kalimantan Selatan mencatat capaian membanggakan melalui Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III di lahan Jalan Gubernur Sarkawi, Sabtu (27/9/2025). Produksi jagung berhasil menembus 700 ton, meningkat dibanding kuartal sebelumnya.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menyebut panen ini sebagai bukti nyata bahwa lahan basah dapat menjadi “emas hijau” Indonesia.

“Alhamdulillah hari ini kita panen kurang lebih 700 ton di kuartal ketiga, meningkat dari kuartal kedua dan pertama. Ini mungkin pertama kali di Indonesia jagung berhasil tumbuh di lahan basah,” ujarnya.

Ia menegaskan keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, media, hingga swasta. Sejak Maret lalu, panen telah dilakukan beberapa kali meski menghadapi kendala pH tanah rendah dan kadar air tinggi.

Jagung hasil panen akan diprioritaskan untuk Bulog dengan target pasokan 9.500 ton per tahun. Selain itu, distribusi juga dilakukan ke mitra lokal seperti Java Comfeed dan Carumpokan. Pada panen kali ini, sebanyak 30 ton jagung langsung dikirim ke Bulog bersamaan dengan pelaksanaan pasar murah serentak di jajaran Polda dan Polres se-Indonesia.

Saat ini total lahan yang tersedia mencapai 12.000 hektare, dengan 900 hektare sudah ditanami. Sebanyak 3.700 hektare lainnya siap digarap melalui kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Pemda, dan pihak swasta.

Dukungan juga datang dari Gubernur Kalsel yang memberikan bantuan mesin corn combine untuk meningkatkan efisiensi panen pada awal Oktober mendatang.

Rosyanto menargetkan produktivitas jagung di lahan basah bisa menyamai lahan kering, yakni 9–10 ton per hektare. “Kami menargetkan hingga 9 ton per hektare, baik lahan kering maupun lahan basah. Target ini akan terus kita kejar sampai kuartal keempat tahun ini,” pungkasnya.

Berita Populer