Kabarsiar, Kotabaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Strategi Fiskal Daerah dalam menyikapi penurunan dana transfer tahun 2026 di Aula Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin, dan dihadiri para kepala daerah atau perwakilannya, termasuk Sekda Kotabaru H. Eka Sapruddin yang mewakili Bupati.
Dalam arahannya, Gubernur Muhidin menegaskan pentingnya FGD ini sebagai momentum memperkuat tata kelola fiskal yang transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil. Ia meminta pemerintah daerah mengurangi kegiatan yang tidak prioritas, seperti perjalanan dinas atau hibah, serta lebih fokus pada program strategis.
“Penurunan dana transfer ini tentu menuntut kita lebih cermat dalam menyusun strategi fiskal ke depan, agar pembangunan tetap berjalan dan pelayanan publik tetap terjaga,” ujarnya.
Berdasarkan surat Kementerian Keuangan Nomor S-62/PK/2025 tertanggal 23 September 2025, alokasi dana transfer ke daerah mengalami perubahan signifikan. Total pendapatan daerah Kalsel yang semula diproyeksikan Rp9,42 triliun turun menjadi Rp7,42 triliun. Untuk Kabupaten Kotabaru, dana transfer berkurang dari Rp2,4 triliun menjadi Rp1,7 triliun atau turun 28,41 persen.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Kotabaru H. Eka Sapruddin menyatakan pemerintah daerah akan menyesuaikan belanja dengan pagu pendapatan akhir yang disepakati bersama DPRD. “Upaya pertama tentu menyesuaikan belanja dengan pendapatan, namun tidak menutup kemungkinan kita juga berusaha meningkatkan pendapatan,” jelasnya.
Ia menegaskan belanja strategis tetap akan dipertahankan, sementara kegiatan yang kurang prioritas akan dikurangi. “Pemerintah juga akan mengikuti langkah provinsi menyuarakan catatan kepada pemerintah pusat, dengan harapan tidak ada lagi pemangkasan di tahun mendatang,” tambahnya.