Kabarsiar Nasional – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menerima dividen dari dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu Bank Kalsel dan PT. Bangun Banua, dengan total nilai mencapai Rp63,67 miliar. Penyerahan dilakukan secara simbolis usai pelantikan Sekretaris Daerah dan 18 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Rabu (16/7/2025).
Dividen yang diserahkan terdiri dari Rp55,5 miliar dari Bank Kalsel dan Rp8,17 miliar dari PT. Bangun Banua. Selain itu, Bank Kalsel juga menyerahkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebesar Rp3,7 miliar.
Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin mengapresiasi kontribusi kedua BUMD tersebut. Ia menyoroti peningkatan signifikan dividen dari PT. Bangun Banua dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp3 miliar.
“Dividen tahun ini mengalami peningkatan, khususnya dari PT. Bangun Banua. Ini menunjukkan peningkatan kinerja yang baik,” ujar Gubernur.
Ia menyebut bahwa dividen ini penting untuk mendukung keuangan daerah, termasuk dalam memenuhi kewajiban pelunasan utang PT. Bangun Banua sebesar Rp47 miliar yang menjadi perhatian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Dividen ini sangat membantu Pemprov dalam pelunasan kewajiban. Saat ini proses pelunasan sedang kami upayakan,” tambah Muhidin.
Dividen yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas fiskal Pemprov Kalsel dalam menjalankan program pembangunan dan pelayanan publik di seluruh wilayah.
Gubernur juga menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan hasil usaha BUMD demi kesejahteraan masyarakat. “Penerimaan dividen akan kami dorong untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyampaikan bahwa penyerahan dividen hanya bersifat simbolis karena dana sudah masuk ke PAD Pemprov. Ia juga melaporkan bahwa kinerja Bank Kalsel terus menunjukkan tren positif.
“Per Juni 2025, laba Bank Kalsel tumbuh 136 persen, atau meningkat Rp40 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Fachrudin.
Dengan peningkatan kinerja BUMD dan dukungan pemerintah daerah, kontribusi sektor usaha milik daerah diharapkan semakin kuat dalam memperkuat pembangunan dan ekonomi daerah.