Kabarsiar Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Gizi dan Keamanan Pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tahun 2025 tingkat Provinsi Kalsel, Selasa (15/7/2025).
Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin, menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan upaya strategis dalam mendukung perbaikan gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti balita, remaja perempuan, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Upaya perbaikan gizi harus menyeluruh dan berkesinambungan di setiap siklus kehidupan. Kita menghadapi tantangan triple burden — mulai dari kurang gizi, kekurangan zat mikro, hingga kelebihan gizi. Karena itu, makanan yang diberikan harus bergizi dan aman,” kata Diauddin.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 mencatat prevalensi underweight di Kalsel masih 22,2 persen, stunting 22,9 persen, wasting 10,7 persen, dan overweight 4,3 persen—angka yang masih di atas rata-rata nasional.
Melalui bimtek ini, Dinkes membekali peserta dengan pengetahuan teknis mulai dari pemilihan bahan pangan, penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian makanan siap saji. Tak hanya itu, peserta juga dilatih dalam penerapan higiene dan sanitasi pangan guna mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan makanan.
Program MBG merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui pembentukan Badan Gizi Nasional, sesuai Perpres No. 83 Tahun 2024. Program ini menyasar peserta didik di semua jenjang pendidikan, anak usia dini, ibu hamil, dan menyusui dengan pendekatan makanan sehat, bergizi, dan aman.
“Aspek keamanan pangan sangat penting agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga keselamatan konsumsi,” tegas Diauddin.
Dinkes Kalsel menargetkan melalui pelatihan ini, pelaksanaan MBG dapat berjalan lebih optimal dan berkontribusi langsung dalam penurunan stunting serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap sinergi semua pihak dapat memastikan manfaat nyata program ini di lapangan,” tutupnya.