Cegah Bullying di Sekolah, Disdikbud–PWI Kotabaru Perkuat Literasi Media Pelajar

Kabarsiar, Kotabaru – Maraknya kasus perundungan di lingkungan pendidikan menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru. Bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotabaru, Disdikbud mendorong penguatan literasi media dan etika bermedia sosial sebagai langkah preventif untuk menekan praktik bullying di sekolah.

Upaya tersebut diwujudkan melalui penyerahan hadiah lomba menulis berita pada kegiatan Sosialisasi Jurnalis Masuk Sekolah Tahun 2025 yang digelar di SMP Negeri 7 Kotabaru, Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari lomba menulis berita yang sebelumnya dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025).

Hadiah berupa trofi penghargaan dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Disdikbud Kotabaru, Taufikkurahman, SP, didampingi Ketua PWI Kotabaru.

Taufikkurahman mengatakan, lomba menulis berita tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi untuk membangun kesadaran kritis pelajar terhadap dampak negatif perundungan, baik yang terjadi secara langsung maupun melalui media sosial.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan regulasi kementerian yang mewajibkan setiap satuan pendidikan memiliki Program Pencegahan Kekerasan (PKP). Menurutnya, praktik bullying saat ini tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga berkembang dalam bentuk perundungan digital, sehingga literasi media menjadi sangat penting bagi pelajar.

Ia berharap kemampuan menulis dan memahami berita dapat membentuk karakter pelajar yang berani menyuarakan kebenaran serta menolak budaya perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu, pelajar diharapkan mampu membedakan informasi fakta dan hoaks, serta tidak ikut menyebarkan konten yang berpotensi melukai atau merugikan orang lain.

Sementara itu, Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin menilai rendahnya literasi media kerap menjadi pintu masuk terjadinya cyberbullying di kalangan pelajar. Oleh karena itu, pelibatan siswa dalam kegiatan jurnalistik dinilai strategis untuk menumbuhkan empati, kepekaan sosial, dan tanggung jawab dalam bermedia sosial.

Ia mengungkapkan bahwa dari 20 karya yang masuk, terlihat adanya kepekaan siswa terhadap isu-isu di lingkungan sekitar. Dari jumlah tersebut, lima karya terbaik dipilih sebagai bentuk apresiasi sekaligus dorongan agar pelajar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen informasi yang beretika.

Menurutnya, di tengah arus informasi yang semakin deras, pemahaman etika jurnalistik dan etika bermedia sosial perlu dikenalkan sejak dini agar sekolah menjadi ruang aman bagi seluruh peserta didik.

Kepala SMP Negeri 7 Kotabaru, Nurjakiah, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai kegiatan lomba menulis berita menjadi langkah konkret dalam membangun budaya sekolah yang bebas dari perundungan.

Ia mengatakan, melalui kegiatan ini para siswa tidak hanya belajar menulis berita, tetapi juga belajar menghargai sesama, memahami dampak dari setiap kata yang disampaikan, serta bertanggung jawab atas informasi yang mereka sebarkan.

Adapun pemenang lomba menulis berita di SMP Negeri 7 Kotabaru yaitu Winda F A dari kelas IX B dengan judul Indri Febriana Raih Juara 4 Lomba Menulis Puisi Tingkat Provinsi, Adam Muhammad Nur kelas VIII A dengan judul SMP Negeri 7 Kotabaru Rayakan HUT ke-15 Lewat Spenta Fest dan Soroti Tantangan Fasilitas, Indri Febriana kelas IX dengan judul Penari SMPN 7 Kotabaru Raih Juara 2, M. Dery Ramadhani Prasetya kelas VIII A dengan judul Tim Futsal SMPN 7 Kotabaru Raih Juara 3 di Turnamen Antar SMP/MTs Sederajat, serta Nur Dwi Fitriyani kelas IX dengan judul Tim Tari SMPN 7 Kotabaru Raih Juara 2 Lomba Tari Kreasi.

Melalui kegiatan ini, Disdikbud dan PWI Kotabaru berharap sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga menjadi ruang aman yang mampu melindungi peserta didik dari praktik perundungan, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.

Berita Populer