Kabarsiar Banjarmasin – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan penenggelaman 50 unit Fish Apartment atau Rumah Ikan di perairan Desa Setarap, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, pada 7–9 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memulihkan ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kepala DKP Kalsel, Rusdi Hartono, menyampaikan bahwa penurunan kualitas ekosistem laut diakibatkan praktik penangkapan ikan yang merusak, seperti penggunaan alat tangkap ilegal yang menghancurkan terumbu karang.
“Kerusakan terumbu karang berdampak langsung pada penurunan populasi ikan karena menghilangkan tempat pemijahan, pertumbuhan, dan pencarian makan,” ujar Rusdi dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).
Ia menjelaskan, fenomena penurunan hasil tangkapan, semakin kecilnya ukuran ikan, serta jarak penangkapan yang semakin jauh menjadi indikator nyata menurunnya sumber daya ikan di kawasan tersebut.
Sebagai solusinya, DKP Kalsel membangun dan menenggelamkan Rumah Ikan berbahan polypropylene yang ramah lingkungan. Struktur berbentuk apartemen ini memiliki 123 sekat pelindung bagi telur, larva, dan ikan muda serta menjadi tempat berkumpulnya ikan dewasa.
“Rumah Ikan ini memungkinkan nelayan menangkap ikan dengan lebih mudah di radius 100–200 meter dari titik penenggelaman. Umurnya juga bisa mencapai 30 hingga 50 tahun,” terang Rusdi.
Selain memulihkan habitat laut, kehadiran Rumah Ikan diharapkan mampu membuka peluang wisata bahari berbasis ekonomi perikanan.
Adapun lokasi penenggelaman tersebar di empat titik koordinat pada kedalaman tujuh meter, yaitu:
Titik 1: 3°48’40.3″S 115°32’54.6″E
Titik 2: 3°48’42.0″S 115°32’51.3″E
Titik 3: 3°48’45.0″S 115°32’51.5″E
Titik 4: 3°48’43.3″S 115°32’54.9″E
Rusdi menambahkan, keberhasilan program ini ditandai dengan meningkatnya jenis ikan, hasil tangkapan yang lebih melimpah, dan efisiensi waktu melaut, yang secara keseluruhan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat pesisir.
