Kabarsiar, Barito Kuala – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melalui DPPKBP3A melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pemutakhiran PK-25 Modul Child Functioning Module (CFM) Kemendukbangga Kalsel dengan mengunjungi anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Jejangkit, sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako untuk sasaran GENTING.
Tahun ini, Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2025 (PK-25) diperkuat dengan Modul CFM yang dikembangkan Kemendukbangga/BKKBN bersama UNICEF Indonesia. Modul ini memotret kondisi anak secara lebih utuh, mencakup kemampuan melihat, mendengar, berbicara, berjalan, belajar, mengendalikan emosi, hingga menjalin pertemanan.
“Dengan adanya CFM, data menjadi lebih inklusif sehingga kebutuhan anak berkebutuhan khusus bisa diidentifikasi secara lebih tepat,” terang perwakilan DPPKBP3A Barito Kuala.
Selama ini, basis data keluarga yang dimiliki BKKBN dikenal komprehensif karena diperbarui setiap lima tahun melalui pendataan door to door, serta pemutakhiran tahunan. Data berbasis by name by address ini kerap menjadi rujukan instansi lain dalam menyusun kebijakan.
Dalam upaya penurunan stunting, data CFM dianggap relevan karena anak dengan kesulitan fungsional cenderung lebih rentan. Hambatan makan-minum, gangguan motorik atau sensorik, serta keterbatasan akses layanan kesehatan membuat intervensi gizi, imunisasi, maupun terapi tumbuh kembang perlu diarahkan lebih spesifik.
Selain itu, pendataan CFM memberi peluang agar anak-anak dengan kebutuhan khusus tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan begitu, mereka tidak lagi terlewat dari program bantuan sosial maupun layanan publik.
Melalui data yang lebih inklusif, pemerintah berharap tidak ada anak yang terabaikan dari perhatian negara, serta membuka jalan agar mereka tetap memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan meraih masa depan.