Kegembiraan atas hasil yang diraih di SEA Games Kamboja masih terasa di Indonesia.
Tim Indonesia berhasil meraih 87 medali emas.
Ini melampaui raihan SEA Games Vietnam pada 2021.
Walaupun masih tetap berada di peringkat tiga, ada kebanggaan lebih dibanding tim Vietnam dan Thailad, yang berada di peringkat satu dan dua.
Hal itu karena tim sepakbola Indonesia meraih emas.
Kebanggaan juga dirasakan masyarakat Kalimantan Selatan.
Ada dua atlet asli Kalsel yang menyumbang medali.
Mereka adalah Abdul Hamid, peraih tiga medali cabang olahraga (cabor) dayung, dan Dina Aulia, atlet asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang meraih perunggu.
Dia meraih medali dalam lomba lari gawang 100 meter putri.
Kebanggaan itu terlihat saat penyambutan Hamid setibanya di Bandara Syamsudin Noor, Banjabaru dan di kampung halaman yakni Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Baritokuala, Jumat.
Atlet binaan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Banjarmasin ini meraih medali emas pada nomor Dragon Boat 12 Putra U-24 jarak 250 meter.
Selain itu, dia dan tim meraih perak di nomor Dragon Boat 12 Putra U-24 jarak 500 meter dan medali perunggu untuk Dragon Boat 5 Putra U-24 jarak 800 meter.
“Di bandara saya tidak tahu bakal disambut seperti itu. Kalau di kampung halaman saya di Tabunganen, saya sudah tahu ada penyambutan. Tapi, tak menyangka ada ratusan orang yang sudah menunggu,” beber Hamid saat dihubungi BPost, Sabtu (20/5).
Tak hanya bangga, Pemprov Kalsel melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) terus mendukung atlet-atlet berprestasi dengan berbagai cara.
Seperti memenuhi perlengkapan atlet hingga memberikan insentif.
“Kami selalu mendukung penuh. Hal itu untuk menambah semangat atlet untuk giat berlatih dan berprestasi,” kata Kadispora Kalsel H Hermansyah, Sabtu.
Untuk mendapatkan bibit-bibit atlet sehingga menjadi unggulan, Hermansyah mengatakan pihaknya selalu menggelar event olahraga sejak usia dini, baik melalui kejuaraan maupun festival olahraga.
“Contohnya melalui Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) yang sedang berlangsung di Banjarmasin. Dari hasil berbagai event, juga ada pembinaan lanjutan untuk jangka panjang. Melalui pengurus kabupaten (pengkab), pengurus kota (pengkot) masing-masing cabor tentunya,” terangnya.
Oleh sebab itulah, menurut Hermansyah, pentingnya sinergitas antara provinsi dan kabupaten kota dalam pembinaan atlet masing-masing.
“Karena pengkab/pengkot lah yang menjadi ujung tombak pembinaan di daerahnya,” ujarnya.
Mengenai penghargaan terhadap atlet Kalsel yang berprestasi di SEA Games Kamboja, Hermansyah memastikan ada.
“Pasti. Kan sudah disampaikan Gubernur H Sahbirin Noor. Kita akan memberikan stimulus semangat kepada atlet-atlet yang mengharumkan nama daerah” jelasnya.
Upaya pembinaan juga dilakukan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) HST.
Pelaksana Tugas Kepala Disporapar HST Muhammad Ramadlan mencontohkan Dina Aulia yang merupakan kader murni dari HST.
“Sejak SMP, Dina sudah ikut latihan lari di Lintasan Lapangan Pelajar Kota Barabai,” katanya.
Melihat potensinya, Dina pun diikutkan kejurda, kejurprov, kejurnas dan lain.
Menurut Ramadlan, oleh karena berprestasi, Dina disekolahkan ke Jakarta dan diberikan beasiswa sampai saat ini.
Disporapar HST pun menyediakan pelatih olahraga.
“Artinya kami bahu-membahu meskipun dengan sarana yang terbatas karena memang pemkab memiliki keterbatasan pendanaan dan lain-lain,” kata Ramadlan.
Selain Dina, Pemkab HST membina atlet Julpat, yang saat ini juga diberi beasiswa kuliah di Perbanas Jakarta.
Abdul Hamid menceritakan menjadi atlet dayung berprestasi tidak mudah.
Perlu perjuangan.
Itulah yang dilakukan pria kelahiran Tabunganen 27 Oktober 2002 tersebut sejak 2019.
Itu diawalinya dengan ikut lomba dayung tradisional tim Tabunganen, mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi, mengikuti seleksi hingga masuk Pelatnas.
Di Pelatnas, dia menjalani pemusatan latihan di Jatiluhur selama enam bulan.
Itu pun harus kembali menjalani seleksi untuk masuk tim SEA Games.
“Setiap latihan enam jam. Cuma libur latihan pada Kamis sore, Minggu sore dan full libur pada Senin,” bebernya.
Menjadi atlet nasional, Hamid harus mengikuti aturan yang ketat.
Di antaranya menjaga berat badan agar tetap stabil.