BANJARMASIN – Partai Golkar Kalsel siap menghadang Denny Indrayana dan para elite Jakarta yang sudah berdatangan ke Kalsel menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk mengeroyok Paman Birin. Seluruh masyarakat Kalsel harus merapatkan barisan, jangan sampai Kalsel yang selama ini kondusif diobok-obok elite Jakarta.
“Kedatangan orang-orang pusat ke Kalsel harus menjadi perhatian seluruh masyarakat. Apalagi Denny Indrayana itu sebenarnya juga bagian dari orang pusat dan sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh pihak Polri. Apakah mereka bakal megobok-obok dan menghabisi wilayah Kalsel sehingga harus datang beramai-ramai ke sini mendukung Denny?” tanya Puar Junaidi, Koordinator Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar Kalsel, di Banjarmasin, Rabu (14/4/2021).
Menurut Puar, kedatangan para elite Jakarta ke Kalsel menjelang PSU pada 9 Juni wajar membuat masyarakat Kalsel curiga. “Ada apa di Kalsel ini sehingga elite-elite nasional itu koq ikut mengobok-obok Kalimantan Selatan?” tanyanya.
Menurut Puar, menjelang PSU seolah Kalsel menjadi sesuatu yang luar biasa. “Ada apa di Kalsel ini sehingga elite-elite nasional itu ikut mengobok-obok Kalimantan Selatan?” tanyanya.
Puar pun menyentil instruksi Demokrat Pusat ke Demokrat Kalimantan Tengah untuk ikut bermain politik di Kalsel jelang PSU.
“Ya saya kira tidak etis saja instruksi yang dikeluarkan DPP mereka agar membantu di wilayah Kalsel. Jangan lupa kita punya UU Otonomi Daerah, bahwa daerah diberi kewenangan untuk mengatur daerah sendiri. Koq ini tiba-tiba orang luar ingin mengobok-obok daerah orang lain, kan sudah bertentangan dengan marwah UU Otonomi Daerah? Dan elite partai di Jakarta seharusnya memahami hal itu,” tegasnya.
Puar pun mempertanyakan motivasi para elite Jakarta yang ngotot untuk memenangkan Denny Indrayana di Kalsel.
“Apakah mereka terganggu karena tahun lalu Paman Birin tidak memperpanjang sekitar 600 izin pertambangan? Apakah mereka turun karena izin-izin tersebut dipangkas? Ini juga harus ada penjelasan untuk mengklarifikasi agar masyarakat jelas tentang kedatangan mereka ke Kalsel,” katanya sembari menyebut kepemimpinan Paman Birin justru konsen menegakkan pertambangan di Kalsel, termasuk berikhtiar keras memberantas illegal logging.
Menurut Puar, masyarakat Kalsel harus waspada, jangan sampai terulang begitu banyak izin-izin pertambangan yang justru merusak alam Kalsel. ”Kita justru harus bersyukur karena Paman punya perhatian yang begitu besar dan punya komitmen menegakkan aturan pertambangan,” tambahnya.
Puar juga meminta masyarakat mencermati Denny Indrayana yang terus berkoar menuding Paman Birin telah melakukan kecurangan dan politik uang melalui medsos, tapi tak pernah melapor ke Bawaslu Kalsel atau bahkan Bawaslu RI.
“Denny justru menggunakan cara-cara elite Jakarta yang merusak tatanan akhlak, adat dan dan budaya masyarakat Banua. Denny punya kecurigaan-kecurigaan yang cukup tinggi terhadap pemerintahan Kalsel. Ini kemungkinan dilatarbelakangi status Denny sendiri sebagai tersangka, sehingga perilaku yang ada pada dirinya juga berimbas curiga kepada orang lain,” papar Puar.
Menurutnya, Denny ingin mengatakan kepada masyarakat Kalsel bahwa dirinya bersih dan mau membersihkan wilayah Kalsel, tapi sebenarnya justru tidak sesuai dengan sikap dan perilakunya. “Denny sedang memainkan strategi politik konflik dan kami masyarakat Kalsel tidak bodoh,” tegasnya.
Golkar dan Rakyat Banua Tak Gentar
Sementara itu, Supian HK, Ketua Bappilu DPD Partai Golkar Kalsel, menyatakan Partai Golkar Kalsel siap menghadang berbagai manuver politik yang dilakukan para elite Jakarta yang mendukung Denny menyerang Paman Birin.
“Kalau mereka datang berempat akan kami datangkan 4 ribu. Mereka datang 10 akan kami datangkan 10 ribu,” tegas Supian.
Supian mengaku ikut merasakan bagaimana kondisi Banua menjelang PSU menjadi berbeda.
“Saya melihat situasi dan kondisi di lapangan saat ini, sangat terasa aroma politik tak santun dan tak sopan. Apalagi tampak jelas elite-elite dari Jakarta bersama-sama mengeroyok incumbent. Saya sebagai Ketua Bappilu Golkar Kalsel tidak akan tinggal diam. Bagaimana pun saya akan berkorban untuk melawan elite Jakarta termasuk Denny,” tegas Supian saat ditemui di DPRD Kalsel, Rabu (14/4/2021).
Supian bahkan menyebut bahwa Golkar Kalsel tak gentar dengan manuver politik para elite Jakarta di Banua. “Para elite itu kan tidak punya hak suara. Mereka hanya datang, kemudian mengintervensi. Padahal masyarakat Banua belum tentu setuju dengan isu yang mereka bawa,” paparnya.
Menurut Supian, Denny dan pare elite Jakarta itu sebenarnya sejak awal galau karena mereka hanya berkekuatan tiga partai, yakni Gerindra, Demokrat dan PPP. Sementara Paman Birin yang merakyat didukung Sembilan parpol, yakni Golkar, PAN, PDIP, PKB, Nasdem, PKS, PKPI, PSI dan Perindo.
“Denny dan elite Jakarta itu sejak awal sudah galau. Maka saat PSU, mereka melempar isu-isu atau hoax seperti cerita soal lobang tambang. Lha sementara pendukung Denny juga penambang? Kemudian saat Denny menjabat Wamenkumham di pemerintahan SBY, Denny bahkan tersandung kasus korupsi juga, di mana sampai hari ini statusnya masih tersangka dan masih belum jelas apakah sudah dihentikan atau SP3? Ini masyarakat harus tahu,” paparnya.
Kedatangan para elite Jakarta oleh Supian justru diibaratkan sebagai virus yang masuk ke tubuh Kalsel, yang justru bakal meningkatkan kekebalan atau imunitas masyarakat Kalsel.
“Justru kedatangan para elite Jakarta itu membuat semua parpol pendukung Paman makin semangat. Kami semua merasa tertantang dan bersama-sama rakyat Kalsel akan bahu membahu melawan mereka. Jika sebelumnya kami hanya menang 8 ribu suara, maka lewat PSU kemenangan akan kami pertebal menjadi 30 ribu,” tegasnya.
Supian yang juga Ketua DPRD Kalsel berharap masyarakat Kalsel tetap tenang serta menahan diri dari provokasi, demi menjaga Banua tetap kondusif seperti selama ini. Kejadian ribut di teras masjid Nurul Iman Pemurus Baru Banjarmasin Selatan, antara Tim Hukum Denny dengan warga saat Denny melakukan Subuh Keliling tak perlu terulang.
“Masyarakat tidak perlu resah menyikapi statement-statement yang dilontarkan Denny. Kejadian ribut di teras masjid juga jangan sampai terulang. Masyarakat jangan terprovokasi oleh manuver politik berkedok kegiatan agama,” katanya.
Pada akhirnya, Supian mengingatkan Denny Indrayana dan para elite Jakarta bahwa Banua terkenal memiliki banyak ulama dan merupakan daerah agamis.
“Maka janganlah berpolitik tidak sopan. Berpolitiklah dengan politik santun karena sebenarnya para elite justru harus menjadi tauladan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diberitakan berbagai media, elite Jakarta yang terjun ke Kalsel membantu Denny berkampanye terselubung untuk menarik simpati masyarakat adalah Febri Diansyah, juru bicara KPK teman Denny sesama mantan aktivis UGM yang menggelar diskusi tentang politik uang di Cangkir Coffe, Pamurus Luar, Minggu (11/4/2021).
Kemudian Ahmad Muzani, Sekjen DPP Partai Gerindra yang berziarah politis bersama Denny Indrayana ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan, di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kamis (1/4/2021). Juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menginstruksikan elite Demokrat Kalteng masuk ke Kalsel untuk ikut bergerilya politik menaklukkan Paman Birin.(X)