Gebyar Kesetaraan 2025, Wujud Komitmen Banjarbaru Atasi Anak Tidak Sekolah

Kabarsiar, Banjarbaru – Pemerintah Kota Banjarbaru terus memperkuat komitmennya dalam menuntaskan persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui kegiatan Gebyar Kesetaraan Kota Banjarbaru Tahun 2025 yang digelar Dinas Pendidikan di Aula Widyatama, Senin (21/10/2025).

Kegiatan bertema “Kesalehan Literasi Digital Membangun Peradaban” ini dibuka langsung oleh Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, dan dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen dukungan bersama “Banjarbaru Ayo Sekolah” sebagai bagian dari gerakan wajib belajar 13 tahun. Acara juga dimeriahkan lomba Cerdas Cermat Paket B dan C serta bazar karya warga belajar dari SPNF SKB dan PKBM se-Kota Banjarbaru.

Wali Kota Erna Lisa Halaby menegaskan bahwa program wajib belajar 13 tahun merupakan upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di Banjarbaru.
“Program wajib belajar 13 tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banjarbaru sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya, dikutip dari akun resmi Pemerintah Kota Banjarbaru.

Saat ini, terdapat tujuh lembaga penyelenggara program kesetaraan di Banjarbaru, termasuk satu PKBM Negeri, yaitu SPNF SKB. Jumlah total warga belajar aktif mencapai 3.938 orang, dengan sekitar 550 peserta mengikuti program kesetaraan aktif tahun ini pada jenjang Paket A, B, dan C.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, menjelaskan bahwa program kesetaraan menjadi solusi nyata bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal akibat faktor sosial maupun ekonomi.
“Kami memahami ada berbagai latar belakang, termasuk kondisi ekonomi keluarga hingga isu kekerasan yang mungkin terjadi. Inilah mengapa PKBM hadir sebagai solusi untuk memberi akses pendidikan kembali bagi anak-anak kita,” tuturnya.

Ia menambahkan, Dinas Pendidikan akan terus melakukan pendataan dan penjangkauan terhadap anak-anak yang putus sekolah.
“Anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah dan drop out akan kembali kita data dan sasar melalui kegiatan lanjutan. Ini menjadi bagian dari upaya menyapu bersih angka ATS di Banjarbaru,” tegasnya.

Acara turut dihadiri jajaran Forkopimda Kota Banjarbaru, perwakilan BPMP dan BGTK Provinsi Kalsel, Kemenag Banjarbaru, serta para kepala SKB dan PKBM. Sebanyak 250 peserta hadir dalam kegiatan yang diharapkan menjadi momentum memperkuat komitmen bersama dalam penanganan Anak Tidak Sekolah di Banjarbaru.

Berita Populer