Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menyatakan, pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan koalisi menuju kontestasi pemilu 2024.
Hary Tanoe mengatakan, pihaknya tidak ingin terlalu prematur dalam menentukan arah koalisi partainya. Mengingat, saat ini baru memasuki masa pendaftaran peserta calon pemilu dan masih panjang untuk melakukan pembahasan di internal.
“Kalo koalisi terlalu pagi bicara sekarang. Kita lewati ini dulu dah,” kata Hari Tanoesodibjo di gedung KPU Pusat, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).
Hary Tanoe menuturkan, saat ini Perindo sedang fokus menyusun strategi untuk memperoleh kursi DPR RI minimal 60 kursi. Hal itu dilakukan guna mendorong partainya menembus ambang batas parlemen (Parliamentary Treshold) minimal 10 %.
“Jadi target Perindo 2024 memperoleh kursi DPR minimal 60 kursi. Jadi double digit ya sudah tidak single digit lagi diatas 10%,” tutur Hary Tanoe.
Sementara itu, saat disinggung soal kabar isu mengenai pembentukan koalisi nonparlemen, Hary mengatakan saat ini koalisi tersebut masih dalam proses penjajakan.
“Koalisi nonparlemen beda lagi dalam rangka keterkaitan pencapresan semua masih berproses,” ungkap Hari Tanoe.
Pemilik Media Nusantara Citra (MNC) group itu mengaku bahwa saat ini pihaknya masih membuka ruang bagi partai politik lain dalam membangun kerja sama politik dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Kendati demikian, saat disinggung soal kabar Perindo bakal bergabung ke koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Hary Tanoe mengaku saat ini pihaknya sedang dalam proses melakukan upaya penjajakan untuk membangun koalisi dengan partai-partai lain.
“Semua kita jajaki, semua kita ajak bicara. Tentu untuk koalisi saat ini masih terlalu jauh untuk dibicarakan sekarang, pemilu masih jauh,” terang Hary Tanoe.
Hary Tanoe kembali menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sedang menjalin penjajakan dengan sejumlah partai dan tidak ingin terburu-buru dalam menentukan koalisi pada kontestasi pemilu 2024.
“Saya katakan tadi KIS jadi koalisi Indonesia. artinya semua itu dijajaki,” pungkasnya.