Jhonlin Group Gelar Sharing Knowledge GMP, Tekankan Tambang Berkelanjutan

Kabarsiar Tanah Bumbu — Komitmen Jhonlin Group terhadap praktik pertambangan yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan kembali ditegaskan melalui kegiatan Sharing Knowledge Good Mining Practice (GMP) yang berlangsung pada 15–16 Juli 2025 di lantai 2 Jhonlin Office Building.

Sebanyak 29 peserta dari berbagai unit usaha Jhonlin Group mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari divisi Safety, Health, and Environment (SHE), Kepala Teknik Tambang (KTT), Strategy Management Operation (SMO), hingga tim External Relation.

CEO Jhonlin Group, Feriyandi, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai ajang untuk menyerap pengalaman langsung dari para ahli pertambangan. Ia mendorong peserta untuk benar-benar memanfaatkan momen tersebut sebagai bekal dalam pekerjaan lapangan.

“Melalui pelatihan ini, banyak hal yang bisa kita petik dari para praktisi yang hadir. Tolong dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar apa yang didapatkan benar-benar bermanfaat dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” ujarnya.

Pelatihan hari pertama menghadirkan Dr. Ahmad Redi dari Perkhappi yang mengulas aspek legal dan dasar hukum perizinan pertambangan. Ia memaparkan secara rinci regulasi dari tingkat Undang-Undang hingga Peraturan Presiden, dengan harapan peserta semakin memahami pentingnya tata kelola izin usaha pertambangan yang sesuai aturan.

Selanjutnya, Andriansyah Tiawarman K dari PT Justitia Global Mandiri menyampaikan materi mengenai pilar-pilar Good Mining Practice. Ia menekankan bahwa GMP bukan hanya panduan teknis, tapi juga mencerminkan etika dan keberlanjutan dalam industri tambang.

Pelatihan berlanjut pada hari kedua dengan sesi sharing experience dari narasumber internal, Sutarno. Dalam materinya, ia menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam menerapkan seluruh prinsip GMP, mulai dari keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, efisiensi operasional, hingga kepatuhan terhadap perizinan.

“Penerapan prinsip pertambangan yang baik harus sejalan dengan ketentuan dan aturan perizinan usaha pertambangan yang berlaku, demi menciptakan kegiatan tambang yang legal, aman, dan berwawasan lingkungan,” tegasnya.

Muslikun, salah satu peserta pelatihan, menambahkan bahwa GMP bukan hanya soal aspek teknis dan hukum, tetapi juga bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan masyarakat sekitar. “Ini menyangkut masa depan lingkungan dan masyarakat sekitar. GMP adalah bentuk nyata kontribusi kita untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung secara interaktif dengan format diskusi, studi kasus, serta pemaparan pengalaman lapangan yang relevan dengan tantangan dunia pertambangan saat ini. Para peserta dibekali pemahaman mendalam untuk memastikan setiap langkah operasional tambang sesuai prinsip Good Mining Practice.

Berita Populer