Kapten Lilis Paparkan Bahaya Radikalisme dan Terorisme pada Pelajar HST

Kabarsiar, Hulu Sungai Tengah – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Tengah menggelar sosialisasi bertema “Radikalisme dan Terorisme sebagai Ancaman Kebhinekaan” di Aula SMA Negeri 1 Hulu Sungai Tengah, Selasa (9/12/2015). Kegiatan ini menghadirkan Pasi Intel Kodim 1002/HST, Kapten Inf Lilis Susanto, yang hadir mewakili Dandim 1002/HST Letkol Inf Ardiansyah Okta Putra Siregar.

Dalam pemaparannya, Kapten Lilis menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme masih menjadi ancaman serius bagi persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menyampaikan bahwa kelompok berpaham radikal tetap aktif melakukan konsolidasi dan menjalankan agenda ideologi mereka melalui berbagai pola dan pendekatan.

Menurutnya, penyebaran paham tersebut kini telah merambah dunia pendidikan, termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Ia menjelaskan bahwa proses perekrutan dilakukan secara sistematis dan terstruktur, menyasar beragam kalangan dengan memanfaatkan ruang-ruang sosial yang mudah dijangkau.

Kapten Lilis juga menyoroti media sosial sebagai ruang paling rawan penyebaran paham radikal. Ia menyebut platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan Telegram kerap dimanfaatkan untuk propaganda, penyebaran informasi menyesatkan, serta upaya perekrutan anggota baru.

Dalam penyampaiannya, ia turut memaparkan sejumlah ciri radikalisme, mulai dari sikap ekstrem, merasa paling benar, mengkafirkan pihak lain, hingga membenarkan kekerasan demi mencapai tujuan. Ia menilai sejumlah faktor dapat mendorong lahirnya sikap radikal, baik kondisi ekonomi, tekanan psikologis, kesalahan pemahaman pendidikan, maupun dinamika sosial tertentu.

Kapten Lilis mengingatkan bahwa radikalisme berpotensi besar menimbulkan konflik sosial melalui penyebaran hoaks, intoleransi, dan tindakan yang memecah belah persatuan. Ia pun mengajak masyarakat, khususnya pelajar, untuk memperkuat nilai kebangsaan dan meningkatkan kewaspadaan dalam menggunakan media sosial.

“Mari bersama menjaga NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme serta gunakan media sosial secara bijak,” ujarnya.

Berita Populer