Memanfaatkan Lahan TNI AL, Petani Kota Surabaya Panen Raya 143 Ton Padi

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya dan Kelompok Tani Bahari Karya Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya melakukan panen raya, di area persawahan Jalan Semolowaru Bahari, Selasa (20/9/2022).

“Alhamdulillah panen, ini merupakan komitmen Pemkot sebagai upaya menjaga ketahanan pangan, sesuai dengan program kedaulatan pangan pada masa pandemi Covid – 19 melalui pengembangan program pertanian,” kata Eri Cahyadi saat tasyakuran panen raya.

Program pertanian dengan memanfaatkan lahan TNI Angkatan Laut (AL) seluas 11 hektare itu berhasil memanen 13 ton padi jenis Ciherang per satu hektare.

“Saya bangga di Kota Surabaya ada pengembangan pertanian yang satu hektarnya menghasilkan 13 ton seperti yang dilakukan Kelompok Tani Bahar Karya di wilayah Sukolilo. Saya juga matur nuwun (terima kasih) kepada TNI AL tanahnya boleh dimanfaatkan dan digunakan sebagai pertanian untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Cak Eri, panggilan akrab Wali Kota Surabaya.

Karenanya Caj Eri berharap, melalui aset Pemkot yang dikemas dalam Program Padat Karya bisa disinergikan dengan kelompok tani agar bermanfaat dan membantu menyejahterakan para kelompok tani.

Ia pun menegaskan aset pemkot harus dikelola dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

“Ilmu dari kelompok tani yang ada disini biar bisa ditularkan ke tempat-tempat lainnya, aset Pemkot Surabaya yang lainnya,” terangnya.

Eri menyebut hasil panen kelompok tani di Kota Surabaya tidak hanya menghasilkan padi saja, melainkan berupa sayuran seperti di Sukolilo serta hasil tambak seperti yang ada di Kecamatan Pakal seluas 200 hektare.

“Pengelolaan aset Pemkot bisa melibatkan semua kelompok tani guna menaikkan taraf kehidupan, jangan hanya dikelola satu atau dua orang tertentu yang tidak menghasilkan untuk kepentingan umat,” ucapnya.

Guna menghindari tengkulak Pemkot Surabaya berencana membuat lapak khusus di pasar untuk menjual hasil panen sayur dari para petani.

“Lewat lapak itu bisa diambil dan dijual langsung. Jadi tidak perlu lewat tengkulak, kalau ada tengkulak di Surabaya kebacut (keterlaluan). Insya Allah di minggu depan itu sudah berjalan karena banyak potensi di Surabaya yang belum dikeluarkan semuanya,” tegasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan hasil panen Kelompok Tani Bahari Karya yang mencapai 13 ton per hectare lebih tinggi dibanding tempat lain yang menghasilkan 7 – 8 ton per hektare. Selain hasil padi juga panen sayuran dan buah guna menmasok kebutuhan pangan di Surabaya.

“Hasil panen sayur dan buah mereka jual ke Pasar Keputran. Sedangkan untuk bibit dan alat panen yang digunakan, Pemkot Surabaya terus memberikan bantuan alat dan dukungan kepada para kelompok tani, seperti keberadaan lapak guna terhindar dari tengkulak,” kata Antiek.

Ketua Kelompok Tani Bahari Karya, Suhartoyo mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung Pemkot Surabaya dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di Kota Pahlawan.

“Semoga ketahanan pangan di Sukolilo bisa diprioritaskan, karena kami siap untuk meningkatkan ketahanan pangan di Surabaya,” kata Suhartoyo.