Salah satu petugas Damkar Unit Batulicin, Fadli, menghimbau kepada warga selalu berhati-hati, mengingat banjir rob yang memasuki pemukiman bisa saja membawa hewan buas seperti buaya dan ular.
Kemarin kata dia, pihaknya sempat menangkap buaya berukuran sekitar 2 meter, di wilayah RT 15, Kelurahan Batulicin.
Buaya tersebut, tidak bisa kembali ke air, setelah air pasang sudah mulai surut, sehingga terjebak di kolong rumah warga.
“Untuk itu warga dihimbau selalu waspada, karena potensi bahaya itu ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wilayah RT 1 dan sebagai wilayah RT 2 di Kelurahan Batulicin, Kecamatan Batulicin,Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) diterpa banjir rob, pada Kamis (5/12/2024) lalu juga sempat mengalami banjir rob seperti ini.
Kembali lagi jalan di Kelurahan Batulicin, RT 1, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam air akibat pasang air laut atau biasa disebut banjir rob, Minggu (15/12/2024)
Pantau di lokasi, Jalan Pasar Lama, Kelurahan Batulicin terendam kurang lebih 300 meter, kemudian beberapa pelataran atau teras rumah warga setempat.juga turut terendam.
Kabarnya, air mulai naik sekitar jam 16.30 Wita, dengan ketinggian kurang lebih 20 Cm di jalan tersebut
Tampak tidak ada wajah panik dari warga, agaknya mereka telah terbiasa dengan banjir rob ini, para warga beraktivitas seperti biasa didalam rumah atau di depan rumah.
Pantauan sekitar jam 20.00 Wita, air sudah mengalami penurunan, jalan jalan di wilayah RT 1 ini, mulai mengering dari air.
Disampaikan oleh Ketua RT 1 Suparjo hari ini adalah hari awal, kemungkinan katanya dua hari kedepan pasang ini akan kembali terjadi lagi.
Yang top (air naik) kemungkinan dua malam lagi, tapi untuk informasi kenaikan air ini akan saya kabari lagi,” paparnya.
Terkait banjir ini, dia menyebutkan sudah menjadi siklus tahunan yang menerpa wilayahnya. Biasanya terjadi di bulan Desember atau Januari.
“Cuma ini tidak lama, paling satu jam dua jam, setelah itu airnya akan kembali surut,” paparnya.
Apabila ketinggian air mencapai lutut, beberapa buah rumah warganya ada yang terdampak hingga sampai masuk kedalam rumah.
“Kadang ada beberapa buah yang masuk airnya kedalam rumah, warga tidak mengungsi, dan akan tetap tinggal di rumah mereka,” pungkasnya.
Sementara itu salah seorang warga H Rasid mengatakan, banjir rob yang terjadi hari ini, hanya menyentuh jalan di halaman rumahnya.
Memang dijelaskan dia, banjir telah menjadi tamu rutinan setiap tahun di kampungnya itu.
Sama seperti yang disampaikan oleh Ketua RT 1 sebelumnya, hari ini merupakan hari awal air mulai naik. Biasanya sampai tiga atau empat hari kedepan air akan terus meningkat sampai puncaknya diperkirakan terjadi pada hari Kamis mendatang.
“Besok ini pasti naik lagi, besoknya pasti naik lagi, kemungkinan puncaknya pada Rabu atau Kamis,” tegasnya.
Biasanya untuk ketinggian air sendiri, lanjutkan dia, bisa sampai satu meter, namun biasanya rata-rata ketinggian hanya sampai 60 cm sampai 70 cm.
Kemudian untuk menjaga, barang-barang mereka agar tidak basah, biasanya mereka menyiapkan andang, dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
“Disana ditaruh kayak kasur, kulkas dan barang elektronik lainnya,” paparnya.
Biasanya, banjir rob yang terjadi ini berlangsung sekitar satu sampai dua jam, setelah itu air akan kembali surut.
Dihubungi terpisah, kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, H. Sulhadi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Mukhtar Halim mengatakan terkait cuaca ini, BPBD Tanah Bumbu merujuk dari data BMKG Banjarmasin.
Menurutnya, berdasarkan prediksi tahunan, pada bulan Desember hingga Januari dan Februari intensitas hujan meningkat. Terutama di Desember dan awal Januari karena bertepatan dengan pasang air laut.
“Biasanya disertai angin dan gelombang besar,” ujarnya.
Menghadapi potensi cuaca ekstrim tersebut, BPBD menyiapkan tiga regu armada yang berjaga untuk melakukan evakuasi dan penanganan situasi darurat.
“Kita siapkan peralatan untuk berjaga-jaga. seperti perahu karet dan lainnya. Sehingga jika ada laporan masyarakat kita sudah siap menuju lokasi bencana,” ucapnya.
Selain itu, peringatan cuaca ekstrem juga disampaikan secara aktif melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), sehingga masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam mengakses informasi terkini.
ukhtar juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jika air laut mulai pasang, sebaiknya segera mengevakuasi diri bersama keluarga guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari masyarakat, BPBD berharap dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir sehingga keselamatan warga tetap terjaga.