Nilai Tukar Rupiah Tertekan, Sentuh Rp16.249 per Dolar AS pada 9 Juli 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (9/7/2025), menyentuh posisi Rp16.249 per dolar AS. Angka ini turun 43 poin atau 0,27 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meskipun mengalami depresiasi, pelemahan rupiah masih tergolong terkendali. Hal ini dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), sebanyak 50 basis poin (bps) sepanjang tahun ini.

“Pelemahan ekonomi AS juga diperkirakan akan menekan harga komoditas global, sehingga mengurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan dan mendukung stabilitas rupiah,” ujar Josua dalam keterangannya yang dikutip dari Antara.

Josua menambahkan, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menunda pemberlakuan tarif resiprokal dari 9 Juli ke 1 Agustus 2025 masih tergolong moderat. Namun, dalam jangka pendek, ketidakpastian kebijakan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan arus keluar modal asing, khususnya dari pasar saham domestik.

“Tarif tinggi bisa berdampak negatif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan eksportir,” jelasnya.

Kendati demikian, pasar obligasi dinilai tetap menarik bagi investor. Hal ini karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed membuat imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun diperkirakan tetap stabil di kisaran 6,60–6,80 persen hingga akhir 2025.

Josua juga menilai, tekanan global mendorong Indonesia untuk mempercepat diversifikasi pasar ekspor dan memperkuat integrasi dalam rantai pasok global. Menurutnya, hal ini krusial agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasar AS dan memperkuat ketahanan ekonomi eksternal.

“Jika Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dagang yang lebih lunak sebelum tenggat 1 Agustus 2025, dampak negatif kebijakan tarif akan berkurang secara signifikan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke Amerika Serikat pada Selasa (8/7/2025) untuk melanjutkan negosiasi soal tarif resiprokal. Dalam kunjungannya, Airlangga akan berdiskusi dengan otoritas AS terkait rencana penerapan tarif 32 persen yang dijadwalkan mulai berlaku awal Agustus.

Berita Populer