Kabarsiar Banjarbaru — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan sektor investasi sebagai motor penggerak utama. Komitmen tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, dalam pernyataannya terkait usulan program prioritas tahun 2026.
Endri menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan saat ini masih berada di kisaran lima persen. Sementara itu, target yang ingin dicapai sesuai visi misi Gubernur Kalsel H. Muhidin adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai delapan persen.
“Tentunya kita upayakan bahwa tiap tahun itu ada peningkatan pertumbuhan ekonomi sekitar 1 hingga 2 persen, hingga akhirnya kita capai target 8 persen,” ujarnya di Banjarbaru, Jumat (25/7/2025).
DPMPTSP Kalsel menilai investasi sebagai sektor yang memiliki efek langsung terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, berbagai strategi diterapkan untuk menarik minat investor, termasuk penguatan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO).
“Dokumen IPRO ini sangat dibutuhkan para calon investor karena berisi kajian lengkap dan memberikan gambaran kepastian berinvestasi di Kalsel,” jelas Endri.
Selain itu, pihaknya juga tengah menantikan pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal yang saat ini masih dalam pembahasan di DPRD Kalsel. Perda tersebut diharapkan menjadi landasan hukum yang kuat untuk memberikan kepastian, jaminan, serta kemudahan berinvestasi di daerah.
Menurut Endri, setiap investasi yang masuk tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memicu pertumbuhan sentra ekonomi baru, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor perpajakan.
“Satu investasi yang masuk di suatu daerah dampaknya luar biasa. Ia bisa menumbuhkan sentra ekonomi baru dan membuka lapangan pekerjaan,” tutupnya.