Kabarsiar Hulu Sungai Tengah – Posyandu Anggrek, yang berlokasi di Desa Hilir Banua, Kecamatan Pandawan, resmi terpilih mewakili Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dalam Penilaian Kinerja Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan peningkatan mutu layanan Posyandu, seiring transformasinya menuju Posyandu Wastaka atau Posyandu 6x SPM (Standar Pelayanan Minimal) — yang mencakup layanan lintas sektor untuk seluruh kelompok usia.
Penilaian dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK HST Ny. Deni Era Yulyantie, Wakil Ketua Ny. Ni’matul Izzati, serta jajaran TP PKK HST. Mereka menyambut kedatangan tim penilai dari Provinsi Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Renny Anggraeni.
Dalam sambutannya, Renny menjelaskan bahwa dengan terbitnya Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, pengelolaan posyandu kini mengalami pergeseran signifikan. Posyandu tidak lagi hanya fokus pada layanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup enam layanan dasar meliputi pendidikan, sosial, pekerjaan umum, perumahan, ketertiban, dan perlindungan sosial.
“Posyandu Wastaka menjadi simbol pelayanan lintas sektor yang terintegrasi, tanpa menambah beban kader. Tujuannya adalah memastikan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara adil, menyeluruh, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas capaian Posyandu Anggrek dan berharap posyandu ini mampu meraih predikat terbaik di tingkat provinsi.
Sementara itu, Ketua TP PKK HST Ny. Deni Era Yulyantie menyampaikan terima kasih atas kehadiran tim penilai dan mengapresiasi kerja keras para kader. Ia menekankan bahwa posyandu saat ini telah berevolusi menjadi pusat layanan masyarakat yang melayani seluruh siklus kehidupan, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia.
“Di Posyandu Anggrek, berbagai layanan primer sudah berjalan, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi dan konseling, pemberian makanan tambahan, skrining penyakit tidak menular, hingga pengukuran antropometri,” jelasnya.
Posyandu Anggrek juga dikenal karena berbagai inovasi berbasis masyarakat, seperti program WAGAS (Wadah Grup Sagan Informasi Kesehatan), Bakul Berkah berupa sumbangan warga bagi masyarakat kurang mampu, serta inisiatif berbasis kearifan lokal yang mendukung kesejahteraan sosial.
Menutup sambutannya, Ny. Deni mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk terus bergotong royong membangun posyandu sebagai pusat layanan masyarakat yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
“Penilaian ini bukan sekadar lomba, tapi menjadi momentum penting untuk menunjukkan dedikasi, inovasi, dan semangat kolaboratif dalam memperkuat pelayanan publik,” pungkasnya.