Kabarsiar Nasional – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih pada Senin, 21 Juli 2025. Program ini menjadi bagian dari Asta Cita ke-6, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan dari tingkat desa dan kelurahan.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut, Kopdes Merah Putih merupakan salah satu dari trisula pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Prabowo, bersama dengan Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah dan Sekolah Rakyat.
“Senjata pertama adalah kesehatan, kedua pendidikan, dan ketiga sosial-ekonomi,” ujar Hasan dalam keterangan pers, Minggu (20/7).
Program Kopdes Merah Putih diluncurkan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 27 Maret 2025. Sedikitnya 13 kementerian dan 2 badan nasional dilibatkan, bersama dengan seluruh pemerintah daerah hingga ke tingkat desa, untuk mengakselerasi pelaksanaan program ini.
Sebanyak 80.000 Kopdes Merah Putih ditargetkan terbentuk, dengan 103 unit sebagai model percontohan yang akan mulai dioperasikan dan diuji coba pada peluncuran perdana. Model ini diharapkan bisa direplikasi di desa-desa lain dan beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih mengusung pendekatan inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong, serta dirancang untuk memperkuat ekonomi desa, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap praktik pinjaman ilegal seperti rentenir.
“Kopdes akan memangkas rantai pasok hasil pertanian dan perikanan, meningkatkan keuntungan petani dan nelayan, serta memberikan akses langsung ke kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pinjaman usaha yang terjangkau,” jelas Adita.
Secara kelembagaan, Kopdes Merah Putih akan memiliki sejumlah fasilitas, seperti kantor koperasi, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, cold storage, hingga pusat distribusi logistik.
Pemerintah menilai kemiskinan sebagai hambatan utama menuju visi Indonesia Emas 2045. Data BPS (2025) mencatat sebanyak 24,06 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan per September 2024, dengan 3,17 juta jiwa termasuk dalam kategori miskin ekstrem.
Dengan peluncuran program Kopdes Merah Putih, pemerintah berharap bisa menciptakan pemerataan kesejahteraan dari desa, sekaligus mengurangi kesenjangan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar lainnya.