Kabarsiar Barito Kuala – Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, meraih penghargaan Bina Desa Award 2025 berkat inovasi pengelolaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang dinilai mampu mengangkat potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Jambu, Kasransyah, menjelaskan bahwa program ini berangkat dari kebutuhan masyarakat terhadap akses air bersih yang layak dan higienis. Melihat peluang tersebut, pihak desa bersama Badan Usaha Milik Desa (BumDes) mengembangkan usaha air minum isi ulang menjadi produk Air Minum Dalam Kemasan.
“Air selalu digunakan masyarakat setiap hari. Karena itu, kami mengembangkan air isi ulang menjadi air minum kemasan,” kata Kasransyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Tabalong, Kamis (17/7).
Selain sebagai pemenuhan kebutuhan pokok, program ini juga diharapkan mampu membantu menekan angka stunting di Desa Jambu. Produk AMDK yang diproduksi Desa Jambu telah melalui uji laboratorium dan dinyatakan memenuhi standar baku mutu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Saat ini, Desa Jambu tengah mengurus proses legalitas produk, termasuk pengajuan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat halal.
Dalam pengembangannya, sempat terjadi kendala saat menentukan nama produk karena beberapa merek yang diusulkan sudah terdaftar. Akhirnya dipilihlah nama HPS, singkatan dari Hampelas, yang merupakan nama lama dari Desa Jambu.
“Harapannya, saat masyarakat mengonsumsi HPS, mereka langsung teringat dengan desa kami,” tambah Kasransyah.
Penghargaan Bina Desa Award 2025 diserahkan pada Senin (14/7) dengan tema “Kolaborasi dan Inovasi Wujudkan Kemandirian Desa Berkelanjutan Berbasis Ekonomi.” Sebanyak sembilan desa di Kecamatan Kuripan turut berpartisipasi dalam ajang ini.
Camat Kuripan, Zulfikar, menilai program Bina Desa sebagai peluang bagi desa-desa untuk menggali dan mengelola potensi ekonomi lokal secara mandiri. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program agar manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang.
“Kami ingin desa benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk memetakan potensi dan mengembangkannya,” ujar Zulfikar.
Program Bina Desa sendiri sudah berjalan sejak 2019 dengan dukungan penuh dari PT Adaro Indonesia. CSR Section Head PT Adaro Indonesia, Yuri Budhi Sujalmi, mengatakan Bina Desa merupakan bagian dari pilar Adaro Nyalakan Sejahtera yang berfokus pada kemandirian ekonomi.
“Kita ingin tahu dampaknya di masyarakat. Karena itu, Bina Desa Award 2025 digelar untuk menangkap pandangan langsung dari masyarakat,” jelas Yuri.
Adaro menegaskan bahwa hasil evaluasi dari program ini akan menjadi dasar pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan desa, agar tercipta desa yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan