PUPR Kalsel Gelar Coaching Clinic Sanitasi, Fokus Tanah Laut dan Barito Kuala

Kabarsiar Barito Kuala – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Coaching Clinic tahap pertama untuk mendukung implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Banjarbaru, Kamis (24/7/2025), dengan fokus utama pada penguatan penyusunan kebijakan sanitasi di Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala.

Acara diikuti oleh perwakilan dari dua kabupaten tersebut, yang tahun ini menjadi sasaran pendampingan intensif dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Tujuannya adalah memperkuat kapasitas Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) agar mampu menyusun dan menjalankan kebijakan sanitasi secara terukur dan berkelanjutan.

Plt. Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha, yang hadir mewakili Plt. Kepala Dinas PUPR M. Yasin Toyib, menyampaikan bahwa coaching clinic ini merupakan tahap awal dari pendampingan strategis dalam pelaksanaan SSK. Ia menegaskan pentingnya pemahaman bersama terkait pengelolaan sanitasi sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan.

“Melalui coaching clinic ini, kami harapkan Pokja di masing-masing kabupaten bisa memahami betul bagaimana strategi sanitasi disusun dan diimplementasikan sesuai standar nasional, serta menjawab tantangan ke depan,” ujar Ryan.

Ia juga mengungkapkan bahwa target nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2030 mengalami pergeseran signifikan. Bila sebelumnya fokus pada sanitasi layak dan aman, kini pemerintah menargetkan minimal 30 persen populasi memiliki akses terhadap sanitasi aman yang dikelola secara berkelanjutan.

Sanitasi aman yang dimaksud tidak hanya mencakup infrastruktur fisik seperti jaringan perpipaan atau tangki septik, namun juga pengelolaan lumpur tinja (black water) dan air limbah rumah tangga (grey water) secara profesional dan inklusif. Fasilitas pendukung seperti Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) juga menjadi bagian penting dari sistem tersebut.

Tanah Laut dan Barito Kuala dipilih sebagai fokus tahun ini karena dinilai masih membutuhkan pendampingan intensif untuk memastikan implementasi strategi dapat berjalan sesuai harapan.

Kegiatan coaching clinic ini disebut sebagai tonggak awal bagi Kalimantan Selatan dalam mendukung pencapaian target sanitasi aman nasional, yang menekankan pentingnya sistem pengelolaan berjangka panjang dengan pendekatan inklusif dan berbasis karakteristik wilayah.

“Harapan kami, melalui kegiatan ini, Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala dapat melewati tahapan pertama pendampingan implementasi SSK tahun 2025 dengan hasil yang maksimal,” pungkas Ryan.

Berita Populer