Kabar Siar

Sebagian 1.300 Warga Kalsel Belum Bayar Biaya Haji, Menunggu Verifikasi Kesehatan

Hingga 28 Februari 2025, sebanyak 1.308 jemaah haji di Kalimantan Selatan (Kalsel) tercatat belum melunasi biaya haji mereka.

Dari total 3.818 jemaah yang berhak melakukan pelunasan, baru 2.510 orang atau sekitar 66 persen yang telah menyelesaikan pembayaran.

Beberapa daerah mencatatkan tingkat pelunasan yang tergolong rendah. Kabupaten Tabalong, misalnya, hanya mencatatkan angka pelunasan sebesar 55 persen, diikuti oleh Banjarmasin dengan 56 persen, dan Barito Kuala dengan 57 persen.

Sementara itu, beberapa daerah lainnya menunjukkan angka pelunasan yang lebih tinggi, seperti Tapin dengan 84 persen, Hulu Sungai Tengah 81 persen, serta Balangan dan Kotabaru yang masing-masing mencatatkan 79 persen.

Petugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Kalsel, Haryadi, mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya pelunasan biaya haji di beberapa daerah.

Salah satu faktor utama adalah masih adanya jemaah yang menunggu hasil pemeriksaan kesehatan untuk menentukan status istitha’ah atau kelayakan kesehatan mereka sebagai syarat keberangkatan.

“Beberapa jemaah masih dalam proses pemeriksaan kesehatan. Jika dinyatakan tidak memenuhi syarat istitha’ah, mereka tidak bisa berangkat tahun ini,” ujar Haryadi pada Senin (3/3/2025).

Selain itu, ada jemaah yang memilih untuk menunda pelunasan karena terpisah dari pasangan dalam daftar keberangkatan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya jemaah yang meninggal dunia sebelum waktu keberangkatan.

Terkait jemaah yang meninggal dunia, ahli waris dapat mengusulkan pengganti. Jika jemaah yang meninggal memiliki nomor porsi urut, penggantinya bisa berasal dari ibu atau ayah kandung, suami atau istri, anak kandung, atau saudara kandung, dan dapat berangkat tahun ini.

“Namun, jika yang meninggal adalah jemaah prioritas lansia, maka penggantinya juga harus lansia agar dapat berangkat tahun ini. Jika tidak, penggantinya hanya dapat menggantikan porsi tanpa langsung berangkat,” jelas Haryadi.

Kendala ekonomi juga menjadi salah satu faktor utama banyaknya jemaah yang belum melunasi biaya haji.

“Ada jemaah yang memang menghadapi kesulitan finansial sehingga belum bisa melunasi biaya haji mereka. Selain itu, kami juga menemukan kategori yang kami sebut ‘Porsi Batu’, yaitu jemaah yang terus menunda pelunasan setiap tahun tanpa alasan yang jelas,” tambah Haryadi.

Dengan banyaknya jemaah yang masih belum melunasi biaya haji, Kemenag Kalsel terus mengimbau para calon jemaah untuk segera menyelesaikan pembayaran agar keberangkatan mereka tidak tertunda.