Kabarsiar, Tanah Bumbu – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045. Komitmen ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, pada Forum Diskusi Sinergitas Pengawasan Obat dan Makanan yang digelar BPOM RI di Banjarbaru, Senin (17/11/2025).
Bupati Andi Rudi Latif mengapresiasi langkah-langkah strategis BPOM dalam pengawasan pangan, perlindungan konsumen, serta pendampingan UMKM di sektor pangan, obat tradisional, dan kosmetik. Ia menilai upaya tersebut tidak hanya berpengaruh pada kesehatan masyarakat, tetapi juga membuka peluang untuk memperkuat perekonomian daerah.
“Sinergi kuat antara pemerintah daerah dan BPOM menjadi fondasi penting dalam memperkuat pengawasan pangan, mendukung UMKM, dan membangun generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Bupati.
Forum yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini juga dirangkai dengan peluncuran Laboratorium Pangan MBG pertama di Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar, menyebut kehadiran laboratorium tersebut sebagai babak baru pengawasan pangan nasional dan menjadi titik awal safari pengawasan pangan dari Kalimantan Selatan.
Dalam kegiatan itu, BPOM turut menyerahkan Nomor Izin Edar (NIE) kepada sejumlah pelaku usaha, terutama di sektor kosmetik, sebagai dukungan bagi UMKM agar dapat berkembang dan naik kelas. Forum juga membahas isu kesehatan nasional seperti stunting, resistensi antimikroba, penyakit tidak menular, hingga tingginya penggunaan antibiotik tanpa resep di masyarakat.
Rangkaian acara ditutup dengan serah terima hibah tanah dari Pemerintah Kabupaten Tabalong untuk pengembangan fasilitas laboratorium MBG, penandatanganan prasasti Balai Besar POM Banjarbaru, serta pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah berkinerja baik dalam pemanfaatan DAK Non Fisik POM tahun 2023–2024.


