Kabarsiar Banjarmasin — Dalam rangka memperingati Hari Puisi Indonesia 2025, UPTD Taman Budaya Kalimantan Selatan menggelar Pergelaran Seni Sastra di Gedung Balairung Sari, Sabtu (20/7). Mengangkat tema “Puisi Menajamkan Kepedulian, Puisi Menghangatkan Kehidupan,” kegiatan ini menjadi ajang apresiasi sastra sekaligus refleksi peran puisi dalam membangun kepekaan sosial.
Sejumlah sastrawan nasional turut hadir dalam dialog sastra, seperti HE Benyamin, Hajriansyah, dan Yadi Muryadi. Dalam diskusi tersebut, mereka membagikan pandangan tentang puisi sebagai medium penyampai nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian lingkungan, hingga kehidupan sehari-hari.
Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan penampilan seni dari berbagai sanggar di Kalimantan Selatan. Di antaranya Sanggar Ar Rumi, Dapur Teater Kalsel, Sanggar Seni Demokrat, dan Sanggar Sesaji, yang tampil di Panggung Rampa Taman Budaya Kalsel.
Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, mengatakan pergelaran ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk terus menumbuhkan ekosistem sastra di Banua. Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda tahunan.
“Insya Allah ini akan jadi agenda tahunan kita, mengingat puisi merupakan salah satu bagian dari kehidupan kita. Sehingga hal ini harus terus kita lestarikan sesuai dengan tupoksi kita,” ujarnya.
Suharyanti juga mendorong para sastrawan lokal agar terus berinovasi, termasuk mengembangkan bahasa daerah sebagai bentuk ekspresi dalam karya sastra. Ia berharap para mahasiswa yang hadir bisa mencintai puisi dan menjadi regenerasi sastrawan muda Kalimantan Selatan.


