Fakta Sosok Putri Ariani Penyanyi Indonesia Raih Golden Buzzer Americas Got Talent 2023: Tunanetra

Berikut ini adalah fakta sosok penyanyi asal Indonesia Ariani Nisma Putri alias Putri Ariani sukses mencuri perhatian dunia lewat Americas Got Talent 2023.

Betapa tidak, penyanyi tunanetra tersebut sukses mendapat Golden Buzzer dari salah satu juri, Simon Cowell.

Rupanya, suara emas penyanyi kelahiran Kabupaten Kampar bahkan membuat Simon Cowell terpincut.

Di panggung America’s Got Talent Season 18 ini, Putri begitu ia akrab disapa menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul Loneliness sambil memainkan piano.

Tidak hanya Simon Cowell, penampilan Putri juga mendapat pujian dari Heidi Kulum, Howie Mandel dan Sofia Vergara.

Pada audisi America’s Got Talent season 18 ini Putri akhirnya berhasil mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell.

Kisah luar biasa Putri Ariani, pemenang Americas Got Talent 2023 atau Americas Got Talent 18, sosok penyandang autisme dan tuna netra yang menggetarkan dunia.

Ya, ia mengikuti jejak Kodi Lee, sang pemenang Americas Got Talent 2019.

Keterbatasan memang bukan penghalang seseorang untuk berprestasi, termasuk bagi peserta Americas Got Talent 2023, Putri Ariani.

Dengan niat dan tekad serta dukungan dari orang tua, kesuksesan pasti akan diraih. Seperti kisah Putri Ariani di Americas Got Talent 2023.

Putri Ariani, perempuan 17 tahun yang baru saja menjuarai ajang pencarian bakat terkenal America’s Got Talent musim ke-18.

Dilansir dari instagram agtauditions, Rabu (7/6/2023), Putri Ariani ditetapkan sebagai pemenang Americas Got Talent ke-18.

Remaja berhijab tersebut mendapatkan buzzer emas Simon Cowel.

“We witnessed pure magic tonight on #AGT! Putri Ariani’s breathtaking audition earned her Simon Cowell’s golden buzzer! #GoldenBuzzer #AGTAuditions, “ terang dalam caption.

Penampilan Putri Ariani dalam America’s Got Talent tersebut membuat juri serta penonton terpukau.

Diketahui, Putri Ariani membawakan lagunya sendiri yang berjudul “Loneliness” dan memainkan piano.

Simon Cowell selaku juri menghampiri Putri Ariani.

Ia memuji penampilan penyanyi pop solo disabilitas netra tersebut dan memintanya untuk membawakan satu lagu lagi.

Tak hanya Simon Cowell, suara indah Putri Ariani pun berhasil mengejutkan juri lain, yakni Heidi Kulum, Sofia Vergara, dan Howie Mandel.

Setelah penampilan keduanya, Simon Cowell langsung memberikan Golden Buzzer pada Putri Ariani.

Namanya pun sudah menghiasi tagar trending Twitter.

Lantas siapakah sosoknya ?

Mengutip Wikipedia, Putri Ariani memiliki nama lengkap Ariani Nisma Putri.

Dia lahir pada 31 Desember 2005 di Bangkinang, Kampar, Riau, Indonesia.

Ariani terlahir dari pasangan Ismawan Kurnianto (ayah) dan Reni Alfianty (ibu).

Penyanyi pop solo tunanetra ini mulai dikenal semenjak mengikuti kompetisi Indonesia’s Got Talent 2014 dan berhasil meraih posisi sebagai pemenang

Putri mulai menemukan bakatnya dalam bernyanyi ketika ia berusia 2 tahun, Putri meniru bunyi suara yang di dengarkannya.

Meskipun dengan keterbatasan penglihatan, orang tua Putri selalu memberikan dukungan kepada anaknya yang berbakat dalam bernyanyi.

Pada tahun 2014, Putri memulai karirnya dalam mengikuti lomba menyanyi yang diselenggarakan oleh salah satu saluran televisi swasta di Indonesia yaitu ajang pencarian bakat, Indonesia’s Got Talent 2014 dan berhasil meraih gelar pemenang dalam perlombaan tersebut.

Sejak saat itu namanya semakin dikenal.

Pada tahun 2016, Putri mendapatkan penghargaan dalam rangka Anugerah Baiduri sebagai penyanyi cilik berprestasi tingkat nasional.

Kemudian di tahun yang sama, Putri mendapatkan juara 2 tingkat nasional literasi FLS2N, dan menjadi finalis di acara The Voice Kids Indonesia (musim kedua).

Putri piawai dalam bermain piano dan menciptakan beberapa lagu, Putri juga mengembangkan karyanya di channel youtube nya dan menciptakan album perdana yang bertajuk “Melihat Dengan Hati”.

Ketika Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 Putri mendapat kesempatan membawa lagu “Song of Victory” di acara pembukaan pesta olahraga Disabilitas se-Asia, untuk memberikan semangat para atlit Disabilitas.

Serupa Kisah Kodi Lee, Juara AGT 2029

Kisah luar biasa Kodi Lee, pemenang Americas Got Talent 2019 atau Americas Got Talent 14, sosok penyandang autisme dan tuna netra yang menggetarkan dunia.

Keterbatasan memang bukan penghalang seseorang untuk berprestasi, termasuk bagi peserta Americas Got Talent 2019, Kodi Lee.

Dengan niat dan tekad serta dukungan dari orang tua, kesuksesan pasti akan diraih. Seperti kisah Kodi Lee di Americas Got Talent 2019.

Kodi Lee, laki-laki 23 tahun yang baru saja menjuarai ajang pencarian bakat terkenal America’s Got Talent musim ke-14.

Melansir dari WGNTV, saat itu bulan Mei, di mana Kodi Lee pertama kali menginjakkan kaki di panggung America’s Got Talent.

Kodi Lee terlihat melangkah hati-hati ke atas panggung dengan bantuan tongkat serta didampingi ibunya.

Ya, Kodi memang terlahir tidak sempurna.

Ia terlahir dengan optic nerve hyptoplasia atau perkembangan saraf optik yang tidak sempurna di mana kondisi ini menyebabkannya buta secara permanen.

Selain itu, Kodi Lee juga sudah didiagnosis menderita autisme dan penyakit addison sejak kecil.

Namun, itu semua tidak menghentikannya untuk mengekspresikan diri lewat musik.

Dan bahkan penampilan pertamanya di panggung America’s Got Talent itu mendapatkan standing applouse dari seluruh penonton hingga juri.

Tak hanya itu, salah satu juri, Gabrielle Union, juga menghadiahinya dengan ‘Golden Buzz’ yang membuatnya langsung lanjut untuk tahap live show di Hollywood.

Kini, perjalanannya di panggung America’s Got Talent pun telah berakhir dengan dia dinyatakan sebagai pemenangnya pada Rabu (18/09/2019) lalu.

Sebagai hadiah, Lee mendapatkan uang tunai senilai $ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar serta kesempatan untuk tampil di Las Vegas pada 7 hingga 10 November mendatang.

Lalu ketika ditanya, mau ia apakan uangnya, dengan polos Lee menjawab, “Aku ingin membeli piano yang banyak dengan berbagai warna”.

Melansir The Answerable, Kodi Lee memenangkan hati dan perhatian penonton sejak episode pertama AGT Season 14.

Dengan bakat dan suara emas yang dimiliki, dia tidak hanya mencuri perhatian jutaan orang, tapi juga jadi sumber harapan untuk para pengidap autisme di seluruh dunia.

Diketahui, Lee lahir pada 7 Juli 1996, di California.

Ia terdeteksi menyandang autisme saat berusia 4 tahun. Lee juga dilahirkan dengan kondisi hipoplasia saraf optik, dan sempat menjalani operasi pada usia lima tahun.

Bersyukur, Lee memiliki keluarga yang penuh kasih dan perhatian.

Melihat kondisi dan prestasi Lee yang luar biasa, kita perlu menyadari bahwa pada dasarnya, autisme bukanlah penyakit.

Seperti disampaikan dr.Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, autisme merupakan gangguan perilaku.

“Autis bukan sembuh ya, tapi dioptimalkan, diperbaiki, dimaksimalkan fungsinya. Ini kan gangguan perilaku, bukan penyakit, bukan sakit pilek dikasih obat sembuh,” tutur Bernie.

Ia kemudian memaparkan, untuk bisa seperti anak normal lainnya pun bergantung pada tingkatan autisme itu sendiri. Serta bagaimana terapi yang nanti dijalani.

“Tergantung beratnya juga, kan namanya spektrum, range-nya besar, dari yang ringan sampai berat, jadi tergantung dia berada di mana, tergantung terapinya, yang pasti perbaikan bisa,” jelas Bernie.

Melansir dari Mayo Clinic, tidak ada obat maupun pengobatan yang sama untuk setiap gejala autis.

Tujuan perawatan autis adalah untuk memaksimalkan kemampuan anak agar berfungsi.

Dengan berkurangnya gejala autis, maka perkembangan anak pun akan bisa membaik.

Selain itu, dengan penanganan yang cepat dan tepat, terutama selama tahun-tahun prasekolah, dapat membantu anak belajar keterampilan sosial, komunikasi, fungsional dan perilaku yang penting.

Itu sebabnya, disarankan saat anak didiagnosis mengidap autisme, segera bicarakan dengan para ahli tentang membuat strategi perawatan dan membangun tim profesional untuk memenuhi kebutuhan anak.