Siapa Sangka Alumni Pesantren Gontor Andi Amar Jadi Caleg Termuda di DPR RI Dapil Sulsel II

Andi Amar Ma’ruf Sulaiman memutuskan langkahnya untuk maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI.

Andi Amar yang kini berusia 25 tahun itu memutuskan maju jadi Caleg DPR RI Dapil Sulsel II. Ia tercatat sebagai Caleg DPR RI termuda di Dapil Sulsel II.

Andi Amar akan mewakili aspirasi masyarakat Sulsel di Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Maros, Pangkep, Barru, dan Kota Parepare.

Namun siapa sangka Andi Amar merupakan lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor. Andi Amar tercatat sebagai santri Gontor pada tahun 2014 dan selesai pada 2017.

Bahkan selama menjadi santri di Gontor, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman terbilang menjadi santri yang sangat aktif di organisasi.

Salah satu sahabat Andi Amar di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ulil mengaku Andi Amar merupakan santri yang terbilang sangat aktif.

“Dia sangat aktif di organisasi. Setiap ada kegiatan pasti dia terlibat,” ungkapnya.

Bahkan pada saat kegiatan, lanjut dia, Andi Amar selalu menjadi ambil peran penting. Misal sebagai ketua panitia.

“Jadi kalau ada kegiatan, beliau (Andi Amar) selalu mengambil peran sentral. Selalu jadi ketua panitia,” jelasnya.

Bahkan setelah selesai mondok, putra sulung Mentan RI, Andi Amran Sulaiman itu sempat mengajar di Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Jadi beliau dulu itu sempat ngajar satu tahun di pondok sebelum melanjutkan kuliahnya,” jelasnya.

Yang lebih mencengangkan lagi, di usianya yang ke-24 tahun, ia sudah memimpin beberapa perusahaan di bawah bendera Tiran Group.

Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin itu juga tergabung dalam beberapa organisasi.

Diantaranya ia tercatat sebagai Bendahara I Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Periode 2023 – 2027. Ia juga aktif di KNPI Sulsel sebagai Bendahara.

Andi Amar Ma’ruf Sulaiman ditunjuk menjadi Ketua Umum Perisai Prabowo Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Tak sampai disitu, Amar juga dipercaya menakhodai AAS Community, sebuah organisasi non-profit yang diprakarsai ayahnya, Andi Amran Sulaiman Sulaiman. Jumlah anggota AAS Community saat ini lebih dari 21.000 orang.

Dibawah AAS Foundation dan AAS Community, saat ini tengah dibangun masjid, universitas, rumah sehat, sekolah dari SD-SMA, semua bertaraf internasional.

AAS Foundation dan AAS Community mengusung mimpi dan visi besar untuk kemanusiaan. Yayasan dan organisasi ini dibentuk untuk menyebar kebaikan terhadap sesama.

Bergerak di sektor kemanusiaan, membantu yatim piatu, fakir miskin, terlibat dalam setiap bencana, membangun lembaga pendidikan, wirausaha, hingga kesehatan.

AAS Foundation dan AAS Community berkomitmen berdedikasi untuk mewujudkan perubahan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.